Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
15 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
14 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
16 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
15 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
14 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kembali Meletus, Sinabung Lontarkan Abu Setinggi 4,2 KM dan Luncurkan Awan Panas Sejauh 4,5 KM

Kembali Meletus, Sinabung Lontarkan Abu Setinggi 4,2 KM dan Luncurkan Awan Panas Sejauh 4,5 KM
Foto: BNPB.
Rabu, 02 Agustus 2017 16:08 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Hampir setiap hari Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara meletus hingga 2-8 kali sehari. Aktivitas vulkanik sangat tinggi.

Sejak Rabu (2/8/2017) pukul 08.00 Wib hingga pukul 12.00 Wib telah terjadi beberapa kali letusan dan 17 kali awan panas guguran. Pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan pada pukul 10.00 Wib terjadi letusan dengan tinggi kolom 4.200 m disertai dengan luncuran awan panas guguran sejauh 4.500 m ke tenggara-timur. Angin sedang ke arah selatan. Amplitudo120 mm dan lama gempa 553 detik.

Selanjutnya pada pukul 10:09 wib terjadi  awan panas guguran dengan jarak luncur 4.000 meter ke arah tenggara-timur dan tinggi kolom abu 3.000 meter. Angin sedang ke arah selatan. Amplitudo 120 mm, lama gempa 319 detik.

Kemudian pada pukul 10.14 Wib, meletus lagi setiggi 3.000 m disertai luncuran awan panas guguran sejauh 4.000 meter ke arah tenggara-timur. Angin sedang ke arah selatan. Ampitudo 120 mm dengan lama gempa 333 detik. Selanjutnya pada pukul 10.20 Wib, meletus lagi. Tinggi kolom abu 3.000 meter disertai awan panas guguran sejauh 4.500 m ke arah tenggara-timur. Angin sedang ke arah selatan. Amplitudo 120 mm dengan lama gempa 707 detik.

"Dan sebelas menit kemudian, tepatnya pukul 10:31  Wib, terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 4.000 meter ke arah tenggara-timur dan tinggi kolom abu 3000 meter. Angin sedang ke arah selatan. Amplitudo 120 mm dan lama gempa 254 detik," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada GoNews.co, Rabu (2/8/2017) melalui siaran persnya.

Menurut Sutopo, ribuan penduduk terdampak langsung dari hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung. Namun kata dia, sampai saat ini tidak ada korban jiwa.

"Hujan abu menyebar di beberapa tempat seperti di Desa Perbaji, Sukatendel, Temberun, Perteguhen, Kuta Rakyat, Simpang Empat, Tiga Pancur, Selandi, Payung, dan Kuta Gugung," tukasnya.

Saat ini kata dia, masyarakat memerlukan masker dan air untuk membersihkan lingkungan. "BPBD Karo bersama TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan SKPD lain, relawan, dan masyarakat telah membagikan masker, pembersihan jalan dan lahan, pembersihan aset-aset pemerintah (pasar dan tempat umum lainnya), dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memasuki zona merah," tandasnya.

PVMBG sendiri, merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan - Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara - Timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara - Timur G. Sinabung. 

"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar. Mengingat telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus, maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol, bila tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir. BPBD Kabupaten Tanah Karo agar segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus," tandasnya lagi.

Hingga saat ini kata dia, masih tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 KK di 8 pos pengungsian. Namun hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pos pengungsian. Sementara yang lainnya banyak yang tinggal di tempat di luar pos pengungsian. PNPB memastikan, bahwa kebutuhan sandang pangan secara umum terpenuhi.

"Masyarakat dihimbau untuk terus waspada dan mentaati rekomendasi pemerintah. Tidak dapat diprediksikan sampai kapan Gunung Sinabung akan berhenti meletus. Parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi sehingga potensi letusan susulan masih akan tetap berlangsung," tegasnya.  

Aktivitas vulkanik G. Sinabung secara umum sampai saat ini ditandai dengan Gempa Low Frequency 10 kejadian/hari dan pertumbuhan kubah lava yang relatif kecil. Volume kubah lava berdasar hasil pengukuran 19 Juli 2017 sudah mencapai 2,3 juta meter kubik. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/