Survey Terbaru LSJI: Nama La Nyalla Kembali Tertinggi Soal Aksepbilitas Dibanding Cagub Jatim Lainnya

JAKARTA - Peta persaingan di Pilkada Jawa Timur mulai terasa setahun sebelum Hari-H. Peta politik di Jatim mulai terasa. Sejumlah lembaga survey mulai bergerak untuk memetakan kekuatan masing-masing kandidat.

Salah satu lembaga survey independen Lembaga Jaringan Suara Indonesia (LSJI) menggelar jajak pendapat di Pilgub Jatim secara komprehensif.  

Survey ini bertujuan untuk mengukur popularitas dan aksepbilitas serta tingkat keterpilihan sejumlah nama tokoh bakal calon Gubernur Jatim 2018, 10 bulan jelang pencoblosan, berdasarkan hasil survey, La Nyalla memiliki modal besar untuk memimpin Jatim 5 tahun ke depan.

Survey LSJI kali ini mengambil tema "Suara Masyarakat Jawa Timur memilih Gubernur Jawa Timur 2018-2023. Survey ini berlangsung pada 3 -10 Agustus 2017 di 29 Kabupaten dan 9 Kota di Jawa Timur dengan metode wawancara tatap muka kepada 1.613 responden yang sudah memenuhi hak pilih.

Sampel dipilih secara acak dengan metodemultistage random sampling. Sedangkan margin of error surv ey sebesar +/- 2,44 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Dari hasil survey LSJI, para responden memilih calon dengan latar belakang pengusaha dengan presentase sebesar 63,3 persen. Nama pengusaha kondang asal Jatim, menempati peringkat lima sebagai calon Gubernur populer di mata masyarakat Jatim dengan presentase sebesar 70,3 persen.

Berdasarkan tingkat aksepbilitas La Nyalla mencapai mencapai posisi tertinggi. Hasil jawaban dari 1613 responden, tingkat akseptabilitas La Nyalla mencapai posisi tertinggi daripada tokoh lain dengan presentase 85,2 persen, dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) cuma mencapai 72,3 persen.

Presentase Gus Ipul itu bahkan jauh dari tingkat Akseptabilitas Wali Kota Surabaya, Tririsma Harini 74,3 persen dan disusul Khofifah Indar Parawansah (73,8 persen). Sedangkan, tokoh lain masih di bawah 60 persen seperti Nur Hayati Ali Assegaf 57,3 persen, Nurwiyatno 54,2 persen, Syafiiin 42,3 persen, Abdullah Azwar Anas 58,3 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 48,2 persen, Djarot Syaiful Hidayat 59,2 persen.***