Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
23 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
17 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
18 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
23 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
12 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Umum

Dokter Hewan Obati Gajah Liar di Lembah Seulawah, Ditemukan Sudah Berbelatung

Dokter Hewan Obati Gajah Liar di Lembah Seulawah, Ditemukan Sudah Berbelatung
Tim BKSDA Aceh dan Dokter FKH Unsyiah mengobati gajah liar di Lamtamot, Gampong Teladan, Kecamatan Seulawah, Aceh Besar, Rabu (16/8/2017). [Ist]‎
Rabu, 16 Agustus 2017 20:19 WIB
Penulis: Hafiz Erzansyah
JANTHO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh yang didukung Tim Dokter Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH Unsyiah), mengobati seekor gajah Sumatera liar di hutan sekunder wilayah Lamtamot, Gampong Teladan, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Rabu (16/8/2017).

 
Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, ?gajah Sumatera liar tersebut mengalami luka yang cukup parah di bagian punggung, kaki kanan depan dan perutnya.
"Lukanya sudah infeksi, bernanah dan bahkan berbelatung di bagian perutnya," ujar Sapto.
?
Dijelaskan, pengobatan sudah berencana dilakukan sejak sehari sebelumnya, namun tim baru berhasil melakukannya hari ini setelah berjalan kaki di hutan dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar tiga jam.
?
"Gajah yang terluka berjenis kelamin betina, usianya sekitar 40 tahun. Dari kondisi luka, gajah diduga terkena benda runcing atau benda tajam sekitar sebulan lebih, sehingga sudah infeksi," ungkapnya.
?
Dalam upaya pengobatan, tim juga turut melibatkan dua ekor gajah jinak dari Pusat Konservasi Gajah Saree, Aceh Besar untuk melancarkan proses pengobatan di lokasi.? Gajah betina itu dibutuhkan pengobatan lanjutan agar dapat sembuh.

"Mengingat kondisi gajah cukup parah dan perlu dilakukan pengobatan berulang. Tadinya gajah berencana akan ditarik dan diikat di pinggir hutan agar memudahkan pengobatan lanjutan, tetapi tidak jadi karena setelah ditarik sekitar 1 jam hanya pindah 50 meter."

"Lalu, diputuskan untuk dilepas dan besok akan dimonitor ke lokasi, pengobatan lanjutan dilakukan hingga gajah sembuh, diperkirakan butuh 4 kali pengobatan dan nantinya akan dilepasliarkan kembali," jelas Sapto.?
?
?Saat ditanyai penyebab luka hewan bernama latin elephas maximus sumatrensis ini, Sapto mengatakan, diduga gajah terluka karena benda tajam saat digunakan masyarakat mengusir gajah yang diduga mengganggu dan masuk ke kebun milik warga.

"Kalau diburu tidak, karena ini gajah betina. Tetapi mungkin orang mengusir gajah ini pakai senjata tajam saat masuk dan mengganggu kebun warga," tambah Kepala BKSDA Aceh.?
?

Editor:Zuamar
Kategori:Aceh, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/