Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
2 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
43 menit yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
30 menit yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
9 menit yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Home  /  Berita  /  Umum

Belasan Hektare Tambak di Aron Terendam, Petani Rugi Ratusan Juta

Belasan Hektare Tambak di Aron Terendam, Petani Rugi Ratusan Juta
Kondisi tambak petani di Gampong Mampree, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Sabtu (9/12/2017). [Sarina]
Sabtu, 09 Desember 2017 16:02 WIB
Penulis: Sarina

LHOKSUKON – Sekira 15 hektare tambak petani yang berisi ikan siap panen di Gampong Mampree, Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara, terendam dan meluap akibat banjir sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, petani tambak mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Salah seorang petani tambak, Jufrizal kepada GoAceh, Sabtu mengatakan, tambak milik petani tersebut terendam dan meluap akibat banjir sejak beberapa hari terakhir. Di dalamnya berisikan ikan yang hampir panen. Sayangnya, ikan-ikan itu sekarang lenyap dibawa arus.

“Di tambak ini kami memelihara jenis ikan, mujair, bandeng, ikan nila, udang paname, dan sejumlah jenis ikan lainnya yang sudah tiba masa panen. Sekarang ikan-ikan itu lenyap, sehingga petani tambak di sini mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah,” katanya.

Sementara Keuchik Gampong Mampree, M Yusuf A Thaleb mengatakan, jumlah penduduk yang mengungsi di gampong tersebut sebanyak 25 kepala keluarga dengan total jumlah 65 jiwa. Penduduk tersebut terpaksa mengungsi di tempat tinggi di pertengahan sawah.

“Air yang merendam rumah warga masih bertahan sekira satu meter belum surut. Untuk bantun masa panik sudah ada, namun sekarang stoknya sudah habis. Kami berharap, Pemkab Aceh Utara dan Gubernur turun untuk meninjau kami yang tinggal di desa pedalaman,” imbuhnya.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77