Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
15 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
15 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
13 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
15 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
12 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Pasca Letusan Sinabung, Harga Kebutuhan Pangan Masih Stabil

Pasca Letusan Sinabung, Harga Kebutuhan Pangan Masih Stabil
ilustrasi
Selasa, 20 Februari 2018 18:26 WIB
Penulis: Anita
MEDAN - Pasca letusan Gunung Sinabung yang dinilai lebih besar dari biasanya belum memberikan efek pada harga kebutuhan pangan masyarakat. Khususnya untuk jenis kebutuhan pangan sayur mayur atau bumbu dapur.


Sampai sejauh ini, harga kebutuhan pangan masyarakat masih sangat stabil. Cabai merah stabil dikisaran Rp40.000 per Kilogram (Kg) demikian halnya dengan harga kebutuhan lainnya seperti bawang merah.

“Sejumlah pedagang mengaku bahwa harga kebutuhan pangan yang dihasilkan dari wilayah Kab. Karo dan sekitarnya belum mengalami kenaikan. Kita tentunya berharap letusan Gunung Sinabung tersebut tidak memberikan andil besar terhadap kenaikan harga pangan. Walaupun, berdasarkan hasil pengamatan kita sejauh ini, efek letusan memang belum memberikan dampak kenaikan harga,” kata Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Selasa (19/2/2018).

Menurut Gunawan, umumnya akan terlihat dalam kurun waktu 1 sampai 3 hari setelah letusan. Baru disitu bisa disimpulkan apakah letusan sinabung tersebut berpengaruh ke harga atau tidak. Jadi masih ada dua hari lagi untuk mengevaluasi harga. Sejauh ini, stabilnya harga bahan kebutuhan pangan masyarakat dikarenakan masih melimpahnya stok barang lama sehingga harga masih sama.

“Saya terus mengamati perkembangan yang terjadi di wilayah Berastagi. Sembari berharap letusan gunung sinabung tersebut tidak merusak areal lahan pertanian serta tidak mengganggu jalur distribusi barang dari Kab Karo ke Medan. Tetapi yang perlu digaris bawahi adalah, sekalipun letusan ini tidak memberikan efek besar terhadap pengrusakan lahan pertanian,” terangnya.

Namun, letusan besar tersebut bisa saja membuat petani urung untuk turun ke ladang. Ini juga bisa berdampak pada gangguan pasokan yang ujung-ujungnya mempengaruhi harga.

“Kita hanya berdoa supaya letusan besar kemarin tidak memberikan efek negative yang signifikan. Kalau letusan tersebut terjadi sesaat dan tidak terus menerus. Kalaupun ada pergolakan harga sifatnya sementara. Dampaknya ada dua. Kenaikan harga atau penurunan harga. Kenaikan harga terjadi jika pasokan atau distribusi terganggu. Sementara penurunan harga bisa terjadi jika petani memanen tanamannya lebih dini yang mengakibatkan sisi pasokan melonjak tiba-tiba,” pungkasnya.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/