Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
22 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
23 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
23 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
21 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Timnas 3X3 Tutup Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024 dengan Petik Dua Kemenangan
Olahraga
21 jam yang lalu
Timnas 3X3 Tutup Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024 dengan Petik Dua Kemenangan
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Pedagang Tradisional Rantau Prapat Curhat ke Bang Ijeck

Pedagang Tradisional Rantau Prapat Curhat ke Bang Ijeck
Pedagang tradisional Rantauprapat mengacungkan jari telunjuk sebagai dukungan untuk ERAMAS
Selasa, 06 Maret 2018 17:48 WIB
Penulis: Rel
RANTAU PRAPAT - Calon Wagub Sumut Musa Rajekshah mengunjungi Pasar Glugur Rantau Prapat, Labuhanbatu, Selasa (6/3/2018) pagi. Saat tiba di pasar itu, sejumlah pedagang mengungkapkan unek-unek mereka kepada Ijeck di antaranya soal penataan pasar hingga persoalan rentenir yang mencekik leher.

Ibu Dewi, pedagang tomat di sana mencurahkan harapannya kepada Musa Rajekshah soal penataan Pasar Glugur Rantau Prapat.

"Tolonglah Pak. Pasar ini ditata. Tengoklah kondisinya ini Pak," kata Ibu Dewi kepada Ijeck.

Ijeck pun menyahuti curahan itu. Dikatakannya, penataan Pasar Tradisional jangan sampai merugikan pedagang yang ada.

"Penataan tentu harus melibatkan pedagang yang ada. Di sini lah peran pemerintah daerah agar pasar trasisional kita nyaman dan teratur. Insya Allah persoalan pasar tradisional ini memang jadi bagian visi kita," ungkap Ijeck.

Sementara pedagang makanan dan minuman ringan, Delviana Dalimunthe mengungkapkan sulitnya permodalan dalam usaha.

"Bantuan modal tidak ada. Kami terpaksa harus berutang dengan rentenir dengan bunga 20 persen tiap bulannya," kata Delviana.

Mendengar bunga rentenir itu, Ijeck tampak terkejut.

"Ya susah kalau seperti itu. Harusnya pinjaman modal untuk UMKM ini bisa dikomunikasikan dengan bank-bank pemerintah dalam hal penyaluran kredit UMKM, tak perlu agunan," kata Ijeck.

Usai dari Pasar Glugur, Ijeck dan rombongan menuju ke penginapan dengan menumpang becak motor.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/