Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
6 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
2
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
7 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
3
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Umum
6 jam yang lalu
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
4
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
6 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
5
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
6 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
6
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
6 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bertemu BRG di Jakarta, Ini Masukan dari Bupati Kepulauan Meranti

Bertemu BRG di Jakarta, Ini Masukan dari Bupati Kepulauan Meranti
Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi (tiga dari kanan) saat menggelar pertemuan dengan BRG dan tim peneliti dari UGM di Jakarta, Rabu (7/3/2018)
Rabu, 07 Maret 2018 22:13 WIB
JAKARTA - Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, menggelar pertemuan dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) dan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) di Jakarta, Rabu (7/3/2018). Dalam pertemuan itu, Irwan sempat memberikan beberapa masukan.

Pertemuan tersebut dalam rangka membahas Pengelolaan Pilot Project Restorasi Gambut yang dilaksanakan oleh BRG dan melibatkan tim peneliti dari UGM. Petemuan berlangsung di Kantor BRG Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Hadir saat itu Kepala Bappeda Meranti H Maamun Murod, Kepala Dinas Perkebunan dan Ketahanan Pangan Ir Prasetyo, Kabag Humas dan Protokol Helfandi. Kedatangan Irwan disambut langsung oleh Sekretaris Utama BRG RI Hartono, Ketua Tim Peneliti Gambut dari Fakultas Kehutanan UGM Setiawan dan anggota Agus Safianto, serta Oka.

Di hadapan semua yang hadir, Irwan memberikan masukan kepada pihak BRG dan Tim Peneliti dari UGM.

Adapun yang menjadi masukan dari orang nomor satu di Kepulauan Meranti tersebut adalah, dari penelitian dan pelaksanaan program restorasi gambut dapat diperluas hingga ke Desa Lukun Tebingtinggi Timur dan Desa Gayung Kiri Kecamatan Rangsang. Dimana kawasan gambut di daerah itu sering terjadi kebakaran terlebih pada musim kering seperti saat ini.

Menyangkut dipilihnya kawasan Merbau sebagai sentra penelitian, Irwan meminta tetap dilanjutkan. Hanya saja di daerah ini tingkat masalah yang dihadapi sangat komplikatif.

Selain itu, diharapkan BRG dapat mengupayakan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) sehingga masyarakat dapat mengelola mangrove sebagai penyangga ekonomi. Tidak seperti yang terjadi saat ini, dimana masyarakat hanya menjadi pekerja kasar dari para cukong. 

Masukan lain dari bupati dua periode di kabupaten termuda se Riau ini adalah pengembangan kayu punak yang juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Meranti sejak zaman dahulu.

Hal senada juga disampaikan oleh Maamun Murod. Kepala Bappeda Kepulauan Meranti ini menekankan pentingnya koordinasi, meskipun pada prinsipnya kabupaten tidak memiliki kewenangan terhadap wilayah kehutanan. Tapi, tambah Murod, setidaknya sebagai pemilik wilayah yang mengetahui benar kondisi di daerah harus diberitahu tentang segala kegiatan yang dilaksanakan di Kepulauan Meranti.

"Sehingga dapat memberikan dukungan," kata Murod.

Murod juga berharap BRG RI dapat mendukung potensi unggulan lokal Kepulauan Meranti seperti Kopi, Sagu, dan Padi yang saat ini tengah gencar dilakukan cetak sawah yang kalau berhasil maksimal akan mengantarkan Meranti swasembada pangan. Cuma masalah mendasar yang dihadapi adalah bidang infrastruktur seperti tanggul dan pintu klep untuk menahan intrusi air laut.

"Jika hal ini tidak mendapat perhatian maka segala yang dilakukan oleh BRG yang ujungnya untuk mensejahterakan masyarakat yang berada di kawasan Gambut akan mubazir atau gagal," kata Murod.

Dicontohkannya, daerah Sungai Cina yang dulunya menjadi daerah pertanian yang hebat kini terancam habis. BRG diharapkan dapat mendengungkan permasalah tersebut untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan petani di Kepulauan Meranti.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Meranti itu juga mengharapkan dukungan yang lebih terhadap pelaku usaha. Salah satunya kasus PT NSP yang sempat akan diberikan sanksi denda sebesar Rp1 triliun. Hal ini menurut Murod akan menyebabkan investor hengkang yang berujung pada goyangnya ekonomi masyarakat petani Sagu. Otomatis akan menyebabkan turunya harga Sagu Meranti karena perusahaan berhenti beroperasi.

Hal lainya yang tak kalah penting adalah pengembangan industri hilir untuk mengembangkan berbagai potensi perkebunan Kepulauan Meranti. Dimana masing-masing daerah memiliki karakteristik tersendiri seperti Kelapa Rangsang, Kopi Rangsang Barat, Sagu Tebing Tinggi Timur dan Barat, juga Tasik Putri Puyu.

Saat ini masyarakat petani hanya menerima dampak ekonomi kecil, tapi jika BRG dapat mendukung sektor industri hilir dari berbagai hasil perkebunan masyarakat maka akan menghasilkan Added Value, dan petani mampu menjadi pengusaha UKM dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi keluarga.

"Petani didorong untuk memperkuat home industri dan industri hilir, contoh gula cair maka ekonomi masyarakat akan semakin kuat," katanya.

Terakhir Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Menurut Murod jika dipegang oleh petani maka petani akan memiliki bergaining posisi. Tidak seperti sekarang dimana petani hanya menjadi buruh kasar dari para cukong.

Sekretaris BRG RI, Hartono, berharap pertemuan dengan Pemkab Kepulauan Meranti dapat memberikan input balik dalam penyusunan regulasi untuk menjalankan restorasi program restorasi gambut. Sesuai dengan kegiatan real di lapangan khususnya di Pulau Padang, Kecamatan Merbau. Di sana, menjadi fokus riset tentang model pengelolaan Gambut di Kepulauan Meranti.

Ditambahkan Hartono, program restorasi gambut yang dilaksanakan BRG RI melalui tugas pembantuan, dimana Pemprov Riau akan berkoordinasi dengan kabupaten terkait lokasi mana akan dilaksanakan. Serta seberapa banyak dan masyarakat mana saja yang dilibatkan.

Satiawan Ketua Tim Gambut dari Fakultas Kehutanan UGM yang ditunjuk khusus oleh BRG RI mengatakan, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh BRG telah melakukan riset tentang model pengelolaan kesatuan Gambut yang study kasusnya dipusatkan di Pulau Padang, Outpun yang diharapkan meliputi Tata air kawasan Gambut, Rehabilitasi jika jika mengalami kerusakan, dan yang terpenting bagaimana mata pencarian penduduk dilahan Gambut dapat mendukung kehidupan.

"Kita akan melakukan Revitalisasi, dilanjutkan penataan fisik yang dimulai dengan menata ekonominya, selanjutnya melakukan berbagai tahapan perbaikan kawasan Gambut sesuai kondisi dan kebutuhan dilapangan," jelas Setiawan.

Pada kesempatan itu, Tim Peneliti dari UGM juga menghimpun berbagai masukan yang disampaikan Irwan dan Murod. Nantinya, juga akan dihimpun masukan dari masyarakat dan pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Rekomendasi itu nantinya akan diteruskan kepada pemerintah pusat untuk dikeluarkan kebijakan lebih lanjut.

Sejauh ini Tim peneliti dari UGM tengah mengupayakan alat untuk mendukung industri hilir. Salah satunya, mesin yang mampu membuat biskuit berbahan dasar sagu yang rasanya tak kalah dengan tepung gandum yang selama ini dinikmati oleh masyarakat.

Selain itu, Setiawan bersama timnya juga berupaya merubah pola pikir masyarakat untuk mengembangkan potensi gambut Meranti. Sementara untuk mendukung sektor perkebunan akan mengembangkan desain penataan air agar lahan perkebunan masyarakat tetap lestari.

Setelah mendengarkan berbagai pemaparan dari pihak BRG RI san Tim peneliti UGM, Bupati Kepulauan Meranti, mengatakan sangat mendukung apa yang dilakukan oleh BRG RI dalam rangka restorasi Gambut di Kepulauan Meranti. Namun satu hal yang amat disayangkan Irwan, setelah kurang lebih 2 tahun melaksanakan kegiatannya di Kepulauan Meranti baru kali ini BRG RI dan pihak UGM melakukan koordinasi. Ia berharap kedepan komunikasi yang baik itu harus terus terbina. (rls)

Editor:Safrizal
Sumber:Humas Setdakab Kepulauan Meranti
Kategori:Pemerintahan, Riau, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/