Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
17 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
17 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
16 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
16 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
16 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
6
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
16 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kunjungi Pesantren di NTB, Moeldoko Teringat Masa Kecil

Kunjungi Pesantren di NTB, Moeldoko Teringat Masa Kecil
KSP Moeldoko saat berkunjung ke pesantren di NTB. (istimewa)
Jum'at, 09 Maret 2018 14:40 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
LOMBOK - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berkunjung ke pondok pesantren di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis 8 Maret 2018. Melihat para santri di hadapannya, Moeldoko terkenang dengan masa kecilnya.

Moeldoko berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Ta'limusshibyan, Bonder, Lombok Tengah. Dia bertemu dengan pengasuh Ponpes, TGH A Taqiuddin Manshur. Moeldoko memberi tausiyah kepada 200 santri di sini.

"Dulu Moeldoko kecil tinggalnya di dusun, jauh dari kecamatan. Moeldoko kecil tinggalnya di langgar atau musala. Pagi-pagi jam 4.00, anak-anak kecil termasuk saya sudah dibangunkan Kiai Slamet pakai rotan. Setelah itu belajar mengaji bersama. Baru dari situ pulang ke rumah, membantu orang tua di sawah. Kadang-kadang menyiram tembakau, membuat lubang untuk menanam jagung, atau memanen padi pakai tangan. Tergantung musimnya," kata Moeldoko kepada para santri.

Moeldoko juga berpesan agar santri selalu menjaga diri dari narkoba. Dia bicara juga soal potensi lokal NTB, yakni buah-buahan seperti manggis, durian, dan rambutan. Manggis diminati oleh warga China, Taiwan, dan Hongkong.

Kegiatan-kegiatan seperti ini dijalankan menggunkaan tanda pagar #SantriBicara dan #KSPMendengar. "Untuk itu, kami ingin banyak mendengarkan, termasuk dari kalangan santri dan ulama," kata Moeldoko.

Situasi sosial mayoritas warga NTB adalah masyarakat agraris dengan kesadaran religius yang tinggi. Maka KSP juga akan berkunjung ke sejumlah pondok pesantren di NTB. Lewat kunjungan seperti ini, masukan-masukan untuk pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) bisa dikumpulkan.

KSP menyoroti kualitas SDM di NTB yang perlu ditingkatkan. NTB dengan jumlah penduduk sekitar 4,7 juta jiwa punya indeks pembanguna manusia (IPM) yang masih perlu ditingkatkan.

"Provinsi ini mendapatkan perhatian besar dari Presiden Jokowi dan pemerintah pusat karena dari sisi IPM banyak yang harus diperbaiki dan dikerjakan di Provinsi ini," ujar Moeldoko.

Salah satu tantangan besar yang harus didorong dari Provinsi ini adalah peningkatan kualitas SDM. Ranking indeks pembangunan manusia NTB hanya di atas Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). NTB perlu mengejar ranking indeks pembangunan manusia supaya lebih baik ketimbang provinsi-provinsi lainnya. 

"Peningkatan kualitas SDM NTB perlu, apalagi beberapa proyek strategis nasional dikerjakan pemerintah pusat di NTB. Proyek itu adalah Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, pengembangan jaringan Global Hub Kayangan, bendungan, dan pembangkit listrik bergerak," tuturnya.

Sudah tujuh kali Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi NTB. Dan hari ini, KSP menggelar kunjungan untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki NTB. Kunjungan ini untuk mengumpulkan tanggapan, kritik, dan usulan untuk membangun NTB.

Ada diskusi kelompok terarah (FGD) yang digelar. Di Kampus Universitas Mataram, diskusi menghadirkan akademisi dan birokrat dari Pemda Provinsi NTB antara lain DR. HLM Ilwan, DR Risnain, DR Prayitno Basuki, DR Ruth Stella Thei, DR Syafruddin, DR Anas Zaini, Ridwansyah, Lalu Gita Ariadi, dan Lalu Martawang. Dari para akademisi ini, KSP berharap dapat memperoleh masukan dan solusi.

FGD lainnya akan menghadirkan tokoh dan pemuka masyarakat, antara lain Tuan Guru Taqiuddin (Ketua PW-NU NTB dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mansyuriah), Tuan Guru Hasanain Juaini (Sekjen Nahdlatul Wathon dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Haramain) , I Gede Mandra (Ketua Parisada Hindu NTB), Lalu Agus Faturrahman (budayawan), Ali Rahim (PGRI), Ahmad SH (Publik Institute).

Kemudian, Murdani (WALHI NTB), Ilham (Jaringan Masyarakat Sipil), Dwi Sudarsono (SAMANTA), Nurjanah (INSPIRASI), Haris (SOMASI), Sulistiono (KOSLATA), Roma Hidayat (Advokasi Buruh Migran), dan sejumlah pemimpin/pengelola media massa di NTB seperti Agus Talino, Jony Martadinata, Ahmad Ikliluddin, dan Zia Helmi, dan beberapa tokoh yang lain. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/