Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
13 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
14 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
13 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
12 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
13 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
10 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Salurkan Hobi, Guru SDN 24 Selatpanjang Ikut Sayembara Puisi di Line

Salurkan Hobi, Guru SDN 24 Selatpanjang Ikut Sayembara Puisi di Line
Fitri
Sabtu, 10 Maret 2018 21:55 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Line tak semata-mata hanya bermanfaat untuk chatting. Guru SDN di Selatpanjang menulis puisi dan banyak karyanya diposting di beranda aplikasi chatting tersebut.

Guru tersebut bernama Fitri, asal dari Kota Dumai. Sekarang Fitri menetap di Selatpanjang dan telah memiliki 3 anak.

Saat ini perempuan yang mengaku hobi berpuisi, menulis cerpen, dan kegiatan senin lainnya itu mengajar di SDN 24 Gelora, Selatpanjang, Kepulauan Meranti.

Kata Fitri, sejak belajar di SD 014 Budi Dharma Dumai, ia telah sering mengikuti perlombaan puisi. Akvitiasnya dilanjutkan sampai ia ke jenjang MTs (MTs Al-Munawwarah Dumai) dan MAN Dumai yang pada akhirnya pindah ke SMA N 2 Tebingtinggi.

"Sudah banyak penghargaan yang saya raih saat ikut lomba puisi di Pekanbaru dan Dumai," ujar Fitri.

Hobi berpuisi itu pula terus berlangsung hingga ke bangku kuliah. Bahkan, Fitri pernah juara II lomba cipta puisi saat ia masih menuntut ilmu di Universitas Terbuka.

"Terakhir aktif berpuisi sekitar tahun 2014," ujarnya.

Diceritakan Cekgu Fitri, saat Meranti Ekspo 2014, ia pernah ikut lomba membaca puisi dan pada akhirnya kecewa dengan keputusan dewan juri. Karena, dewan juri memenangkan pembaca puisi yang ketika tampil membuang (melempar, red) kertas berisi puisi karya orang lain.

"Membuang kertas berisi karya orang lain sangat fatal. Tapi dia dimenangkan oleh juri. Sejak saat itu saya merasa kecewa," cerita Fitri.

Kekecewaannya tak berlangsung lama.

2017 lalu, Fitri mendapat informasi bahwa ada sayembara puisi. Informasi itu diperolehnya dari berita yang tampil di beranda Line. Fitri pun mencoba menghubungi nomor hp admin yang tertera di penguguman tersebut.

"Setelah saya hubungi, saya diminta mengirimkan beberapa puisi karya saya sendiri," kata Fitri.

Setelah itu, Fitri terpilih menjadi salah satu kontestan atau peserta sayembara puisi 2017. Lebih 100 orang digabungkan dalam satu group WhatsApp. Para peserta diminta aktif mengirimkan puisi atau aktif berliterasi (puisi).

"Dari lebih 100 orang se Indonesia, akhirnya terpilih finalis sekitar 40 orang. Pada akhirnya hanya 1 yang terbaik dan puisinya dibukukan. Pemenangnya berasal dari Jakarta," beber Fitri.

Puisi yang bagus akan diterbitkan di beranda Line dan bisa dibaca banyak orang.

Fitri mengakui kebehatan peserta-peserta sayembara puisi 2017. Mulai dari pemilihan tema, kosa kata, hingga pesan-pesan yang disampaikan sangat mengena. "Puisi mereka bagus-bagus, kata-katanya juga bagus," ungkap Fitri.

Ketika ditanya puisi apa saja yang sering dibuat, Fitri mengaku karyanya dihasilkan berdasarkan rasa. Banyak yang bisa menjadi inspirasi baginya untuk menulis puisi. Baik itu yang terdengar, terlihat, atau dirasakan sendiri.

"Tapi kalau lagi marah tak bisa buat puisi. Tak bisa fokus," ungkap Fitri.

Fitri bertekad akan terus mengasah hobinya itu. Ia pun berharap di Kepulauan Meranti rutin digelar lomba puisi tingkat umum yang bisa menjadi wadah bagi pecinta puisi untuk menampilkan karya-karya terbaiknya.

Berikut beberapa puisi yang dibuat Cekgu Fitri;

Pilu
Direlung sepi kurindu
Diteparan sayap kurapuh
Tak kudengar lagi sayup-sayup
Perlahan-lahan mulai redup

Ntah apa lagi yang tersisa
Hanya ada rasa dan asa

Bahkan waktu lelap pun ku masih terjaga
Karena rusuh akan kelopak mata
Yang dari tadi kian menjelma
Tapi tak kunjung reda..

Tanya ku semakin gundah gulana
Ingin bertepi kelaut lepas
Jangan satupun ada yang bertanya
Ter asing diriku ingin bebas

Sejuk Seram Wanita Malam
Disuatu pesta..
Pesta remang-remang
Berduyun duyun
Mereka seperti lalat...
Ampun d..j.. kata mereka tanpa berdosa
Mulai menikmati itu lagu yang mematikan
Dia yang duduk di sebelah sana
Kelihatan sangat kaku dan canggung
Sebentar bentar mulai risih
Dengan busana terawang sedikit seksi
Mulai pasang aksi

Itu jurus nya yang bikin mampus itu si hidung belang
Kerlap kerlip lampu disco
Menutupi aksi mereka para sihidung belang
Mata keranjang berpesta pora
Dengan para wanita jalang
Tapi sayang, beberapa antara mereka
Ada yang terpaksa karena rupiah

Oh wanita...
Kau rusak dirimuKau hancurkan masa depanmu
Ini dunia sudah sangat tua!
Apalagi kini yang tersisa?
Padahal usiamu masih sangat muda
Tapi harus rela dicumbu
Dan dilumat mereka
Apa ini?
Sungguh semua tlah sirna
Sungguh semua tiada berarti lagi
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Padahal kau tau itu sangat suram
Dan kelam namun tetap kau tempuh jua
Oh sejuh seram wanita malam

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/