Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
8 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
5 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
6 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
5 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
4 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Di Depan Pengusaha, Sudirman Said: Pemerintah Harus Jadi Pelayan Rakyat

Di Depan Pengusaha, Sudirman Said: Pemerintah Harus Jadi Pelayan Rakyat
Calon Gubernur Jateng, Sudirman Said. (Istimewa)
Rabu, 11 April 2018 07:48 WIB
SEMARANG - Di hadapan para pengusaha, Cagub Jateng Sudirman Said berjanji akan menjaga komunikasi dengan pengusaha jika terpilih pada Pilgub 2018. Hal ini ia ungkapkan saat menghadiri Rapat Kerja dan Konsultansi Provinsi Apindo Jateng di Semarang, Selasa (10/4/2018).

"Jika saya terpilih nanti, yang paling penting akan saya jaga adalah komunikasi di antara kita. Pemerintah dan pelaku ekonomi harus benar-benar dekat. Pemerintah Jateng boleh punya target, tetapi yang menjalankan adalah anda semua. Sangat tidak beralasan jika kita tidak bekerja sama," ujar Sudirman Said.

Sudirman melanjutkan, saat ini 90 persen biaya penyelenggaraan negara dibiayai oleh rakyat melalui pajak. Hal ini kata dia, berbeda dengan masa lalu, di mana pendapatan negara sebagian besar dari hasil ekspor bahan tambang dan hasil bumi Indonesia.

"Dalam keadaan demikian pemerintah harus berganti peran, mengubah perilaku, tidak bisa lagi semau gue. Peran yang pas untuk pemerintah adalah sebagai pelayan. Pemerintah harus menjadi pelayan bagi rakyatnya, bukan sebaliknya minta dilayani," tuturnya. 

Sebagai pelayan, kata Sudirman, perilakunya harus manis, tak boleh adigang adigung adiguno

“Ingat pesan Pak Harto, ojo gumunan, aja kagetan, ojo dumeh (jangan selalu heran, jangan banyak kaget dan jangan sok),” tandasnya.

Sudirman juga menilai, sudah seharusnya pemerintah senantiasa lebih banyak mendengar majikannya. 

"Majikannya adalah rakyat. Harus dijaga agar kata-kata, tindakan, dan keputusan pemerintah tidak melukai rakyat," lanjut Sudirman. 

Namun, menurutnya saat ini pergeseran peran dan perilaku pemerintahan itu belum sepenuhnya terjadi. Dia menilai pemerintah masih menjadi penentu segalanya. Sudirman mengatakan komunikasi antara pemerintah dan pengusaha harus berjalan produktif.

Dalam kesempatan tersebut, Sudirman juga menyampaikan 3 pilar kehidupan bernegara yakni pemerintah yang bersih, dipercaya masyarakat, dan adil. 

Kemudian korporasi sebagai pendorong utama ekonomi karena penyedia lapangan kerja, pembayar pajak, pemutar bisnis rantai nilai (value chain) dengan segala ukuran.

Ketiga, masyarakat sipil, ormas, media, asosiasi, profesi, organisasi kemasyarakatan lainnya yang menjadi sumber ide, gagasan, kritik, dan penyeimbang keduanya, harus saling menguatkan.

"Para pengusaha adalah penyedia ketiga-tiganya. Karena itu pemerintah penting untuk bekerjasama dengan dunia usaha," imbuh dia. 

"Jika nanti saya duduk sebagai Gubernur menggantikan Mas Ganjar, kita akan samakan persepsi tentang peran masing masing dan bagaimana kita menjalin kerjasama. Tetapi, kurang lebih saya bisa memahami apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha pada umumnya. Tiga hal yang sering menjadi perhatian utama adalah kepastian hukum dan peraturan, hubungan dengan pekerja, dan pengelolaan sosial, termasuk soal pembebasan lahan untuk ekspansi," urai Sudirman. 

Dalam 22 janji kerjanya, butir-butir penting telah dirumuskan guna merespon kebutuhan tersebut, yakni membangun pemerintahan yang bersih, akan membawa pada kepastian regulasi, membangun huhungan industrial yang dialogis, membangun bank tanah, dan peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang sesungguhnya.

"Intinya dialog penting. Kita harus jaga suasana itu. Dengan dialog banyak hal bisa kita selesaikan, banyak kesempatan bisa kita kerjakan bersama," pungkasnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Berbagai Sumber
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Politik, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77