Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
12 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
9 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Riau

Petani Menjerit, Musim Panen Tapi Harga Kelapa di Kuala Kampar Justru Anjlok

Petani Menjerit, Musim Panen Tapi Harga Kelapa di Kuala Kampar Justru Anjlok
Said Mashudi
Rabu, 11 April 2018 11:11 WIB
Penulis: Farikhin
PELALAWAN - Musim panen di sentra produksi Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan menunjukkan harga kelapa di tingkat petani anjlok. Saat ini, harga jual kelapa merosot hingga Rp 1.100 per butir.

"Saat ini, harga kelapa di Kuala Kampar itu Rp 1.100 per butir. Pukul rata, segitu harganya," kata Said Mashudi, Rabu (11/4/2018).

Menurut anggota dewan juga petani kelapa ini, saat ini petani kelapa di Kuala Kampar sangat menjerit dengan kondisi harga jual yang jatuh.

"Sekarang sedang musim panen kelapa, tapi harganya justru semakin jatuh. Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga minggu," ungkapnya.

Disebutkan Said Mashudi, sebelumnya harga kelapa masih dikisaran Rp 1.800 per butir. Namun, setiap mendekati bulan Ramadan, harga kelapa turun dan rutin terjadi setiap tahunnya.

"Normalnya harga kelapa dikisaran Rp 1.800 hingga 2.500. Tapi dengan harga saat ini sangat merugikan petani, karena dengan harga Rp 1.100 itu belum bersih, masih dibagi lagi dengan biaya pemenenan dan transportasi. Belum lagi biaya perawatan," ujarnya.

Selama ini, petani kelapa di Kuala Kampar menjual hasil panennya ke Pulau Sambu, Batam dan Malaysia. Dalam setahun, setidaknya petani bisa memanen antara 3 hingga 4 kali.

"Untuk sentra petani kelapa di Kuala Kampar ada beberapa desa, yakni Desa Sokoi, Sungai Mas, Tanjung Sum, Teluk Bakau, Teluk Beringin dan sebagian Kelurahan Teluk Dalam," pungkas politisi Golkar, kepada GoRiau.com. ***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/