Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
21 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
2
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
21 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
3 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
3 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
5
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
2 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
6
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
2 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Internal Sibuk Berantem, Fahri Hamzah: Wajar Kalau PKS Diprediksi Tak Lolos DPR

Internal Sibuk Berantem, Fahri Hamzah: Wajar Kalau PKS Diprediksi Tak Lolos DPR
Jum'at, 20 Juli 2018 15:09 WIB
JAKARTA - Hasil kajian dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), hanya enam partai yang berpotensi lolos ke DPR. Sedangkan empat partai yang kini menduduki kursi parlemen yakni PKS, PAN, NasDem, dan Hanura terancam gagal mendapat kursi pada Pemilu 2019.

Fahri Hamzah tidak kaget jika partai yang membesarkannya yakni PKS, diprediksi tak lolos ambang batas parlemen 4 persen. "Dugaan saya begitu PKS sudah innalilahi wa innalilahi rojiin," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (20/7).

Fahri menilai kisruh internal partai menjadi menjadi alasannya. PKS juga tengah dilanda krisis kaderisasi.

"Orang berantem begini kok. Dulu pak Hidayat mengatakan PKS mengharamkan suami isteri menjabat bareng-bareng sekarang gara-gara caleg pada mundur, satu keluarga sekarang itu unit ketaatan barunya ada di keluarga," jelasnya.

"Akhirnya mohon maaf kayak Pak Heryawan, istrinya, anaknya kan ikut. Banyak itu saya dapet laporan kemarin di Ambon. Orang pada lapor, sekarang itu satu keluarga masuk," sambungnya.

Menurut Fahri, banyak bakal calon legislatif PKS yang memutuskan mundur karena harus meneken surat pengunduran diri saat mendaftar caleg. Dia melihat umur PKS bakal berakhir di 2018 ini.

"Bagaimana Anda mau berjuang sementara nyawa anda di tangan orang kan ga bisa begitu menurut saya PKS ini tidak ada masa depannya. Karena itu wajar orang menarik diri dari situ semua dan wajar kalau prediksnya tidak lolos Parlementary Threshold," kata dia.

Fahri menyayangkan PKS menyia-nyiakan kader mudanya dan terutama dalam kubu Anis Matta yang ingin perubahan. Dia menyebut elite PKS saat ini main boikot pada pihak-pihak yang berhubungan dengan dirinya dan Anis Matta.

"PKS tidak ada reform, orang tidak boleh mikir, orang suruh taat saja. Salah pendapat sedikit bisa diboikot ketemu saya, orang dicoret. Kalau ketemu saya, dari nomor 1 taruh nomor 2. Ketemu saya dan Anis Matta dari nomor 1 jadi nomor 3. Gimana itu jadi tidak rasional lagi makanya dapat diduga akan berakhir," ucapnya.

Berdasarkan data survei elektabilitas partai politik LIPI, empat partai tidak mencapai ambang batas parlemen 4 persen (parliamentary threshold). Elektablitas PKS masih terpaut tipis dengan ambang batas di 3,7 persen. PAN cukup jauh di 2,3 persen, NasDem 2,1 persen, dan Hanura 1,2 persen.

Sementara, partai baru tidak ada yang berpeluang untuk masuk DPR. Partai Perindo tertinggi dengan elektablitas 2,6 persen, PBB 0,7 persen, Partai Garuda 0,2 persen, PSI 0,2 persen, Partai Berkarya 0,2 persen. Sedangkan PKPI tak masuk dalam survei. Ditambah 2 persen memutuskan tidak memilih atau golput.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/