Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
21 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
22 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
16 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
4 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  Riau

Makin Hancur, Perekonomian Riau Triwulan II Hanya Tumbuh 2,38 Persen

Makin Hancur, Perekonomian Riau Triwulan II Hanya Tumbuh 2,38 Persen
Ilustrasi
Senin, 06 Agustus 2018 14:01 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau semakin hancur. Pada triwulan II Tahun 2018 terhitung hanya tumbuh 2,38 persen dan terbilang lambat meskipun sudah ditopang migas sebagai penyokong perekonomian terbesar di Riau.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan ekonomi Riau triwulan II-2018 tumbuh 2,38 persen (y-on-y), lebih lambat dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,49 persen.

"Jika tanpa migas, pertumbuhan ekonomi Riau hanya sebesar 3,97 persen," kata Aden Gultom di Pekanbaru, Senin (6/8/2018).

Dari sisi produksi, lanjut Aden, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha kecuali pertambangan dan penggalian; dan pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang. Yang mana,  pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh 8,56 persen. 

Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 11,21 persen.

"Dapat kami sampaikan, bahwa perekonomian Riau triwulan II-2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp188,28 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp118,15 triliun," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/