Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
10 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
10 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
10 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
10 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
10 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Riau

Pria Ini Bernama Aman karena Lahir 17 Agustus 1945, Begini Kisahnya

Pria Ini Bernama Aman karena Lahir 17 Agustus 1945, Begini Kisahnya
Aman (kanan) foto bersama Dedi Putra SHI Ketua Fraksi PPP DPRD Kepulauan Meranti
Rabu, 15 Agustus 2018 19:24 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Memiliki tanggal lahir unik atau cantik, memang menjadi impian sebagian orang. Tak sedikit pula memutuskan melakukan operasi cesar pada tanggal unik untuk kelahiran sang buah hati.

Tanggal cantik untuk kelahiran, biasanya dikaitkan pula dengan perayaaan pada tanggal yang sama. Misal lahir bertepatan dengan hari sumpah pemuda, hari lahirnya pancasila, hari kartini, dan sebagainya.

Tapi, bagaimana pula tanggal lahir yang sama persis dengan usia negara Republik Indonesia. Tanpa ada perencanaan dari awal, tanpa operasi cesar, seorang warga Kepulauan Meranti lahir normal pada tanggal 17 Agustus 1945. Namanya Aman. Laki-laki seusia dengan Republik Indonesia ini lahir di Serapung, 73 tahun yang silam.

Sekarang ia tinggal di Jalan Suak Baru, Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti.

Saat berbincang-bincang dengan GoRiau, Rabu (15/8/2018), Aman mengaku tak ada maksud apa-apa di balik namanya itu. Katanya, nama tersebut hanya pemberian orang tuanya setelah ia lahir ke dunia.

Dari cerita orang tuanya, diakui Aman, saat ia lahir, sang bidan bergumam 'negeri kita sudah aman'. Sebab, saat itu Indonesia telah dinyatakan merdeka. Kata-kata 'aman' itu pula akhirnya digunakan untuk nama.

"Saat emak saya hamil, masih belum aman. Ketika mendengar bunyi kapal terbang, mereka lari berhamburan," kata Aman.

Hingga kini, Aman selalu meneteskan air mata setiap peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia. Ia merasa sedih tatkala mengingat di tanggal itu pula lah ibu nya berjuang hidup dan mati ketika melahirkannya.

"Saya sedih mengingatkan emak saya. Ia sibuk ke sana kemari ketika melahirkan saya. Jadi setiap perayaan (17 Agustus-an) saya selalu meneteskan air mata," cerita Aman sambil menangis.

Sesuai namanya itu, Aman berdoa agar negeri ini (Indonesia-red) aman, tenteram, dan makmur.

Ketika ditanya apakah pernah mendapat bantuan dari berbagai pihak karena memiliki tanggal lahir sama dengan kemerdekaan RI, kata Aman belum ada.

Kini aman yang telah memiliki 8 orang anak, 27 cucu, dan 5 orang cicit ini menghabiskan hari sebagai nelayan tradisional. Usia nya yang sudah menginjak kepala 7 (73 tahun-red) tak menjadi penghalang ia melaut. Aman pun sering mencari rezeki tanpa ditemani anak maupun cucu.

"Alhamdulillah tuhan masih memberi kesehatan dan mengizinkan saya untuk mencari ikan," tutur Aman. ***‎

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/