Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
13 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
8 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
8 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
13 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Kepulauan Riau

Pengungkapan Narkoba di Riau, BNN Pusat: Ini Bukti Indonesia Belum Merdeka, Kita Dijajah Narkoba

Pengungkapan Narkoba di Riau, BNN Pusat: Ini Bukti Indonesia Belum Merdeka, Kita Dijajah Narkoba
Barang bukti narkoba yang berhasil diungkap BNN di Riau. (istimewa)
Jum'at, 17 Agustus 2018 16:59 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Meski tahun ini rakyat Indonesia merayakan HUT ke-73 RI, namun Indonesia masih belum merdeka. Hal ini terlihat lantaran masih banyaknya pecandu narkotika di negara tercinta. Yang lebih parah, pengedar barang haram terus mencoba memasukan narkoba karena banyaknya pemakai.

Hal ini terlihat dari penangkapan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap bandar narkotika yang melibatkan dua ibu rumah tangga bersama tiga orang pria lain. Keseluruhnya diamankan di halaman parkir Hotel Emma Graha dan halaman parkir hotel Sabrina Pekanbaru, Riau, Kamis (16/8) kemarin.

Deputi Pemberantasan dan Penindakan BNN, Irjen Arman Depari mengatakan, peredaran narkotika semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, BNN kembali meringkus dua ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai kurir. "Dari tangan pelaku, kami mengamankan 2 paket sabu dan 10.609 butir ekstasi," katanya, Jumat (17/8).

Dikatakan Arman, pengungkapan itu berasal dari didapatkannya informasi akan adanya serah terima sejumlah paket narkotika milik Zakir dari LP Palembang. Serah terima paket narkotika diatur oleh Ratna yang nantinya sabu akan diberikan pada Ayu dan Herman. "Kami tangkap di Hotel Emma berupa 1 buah plastik merah yang berisi narkotika pada saat serah terima," ungkapnya.

Dari hasil interogasi, kata Armam, petugas melakukan pengembangan dan menangkap Ratna Wati, M. Yasir, dan Wahyudi, di hotel Sabrina. Dari keterangan tersangka bahwa seluruh kegiatan dikendalikan oleh pemilik narkoba bernama Zakir napi yang ditahan di LP Palembang.

"Rencananya narkotika itu akan dibawa dari Pekanbaru ke Palembang, masing-masing mendapat upah Rp20 juta sampai Rp50 juta," ungkapnya.

Dari pengungkapan itu, kata Arman, ia menilai Indonesia belum merdeka karena peredaran narkotika masih marak. Apalagi belakangan ini banyak wanita dan anak-anak terlibat dalam kasus narkotika. "Maka dari itu, perlu dukungan dari semua pihak untuk membuat negara Indonesia merdeka dari narkotika," ujarnya.

Menurut jenderal bintang dua ini, untuk memberantas narkotika, perlu mendapat perhatian serius dan sekaligus reflesi kita pada hari kemerdekaan RI yang ke-73 ini. Hal itu diperlukan agar masyarakat dan generasi muda juga merdeka, terbebas dari jerat narkoba, membangun jiwa dan membangun raga seperti lagu kebangsaan kita.

"Jadi bukan hanya membangun secara fisik unt kepentingan pencitraan, mari kita menyiapkan masa depan yang sehat, cerdas dan berbudi pekerti," terangnya.

Ditambahkan Arman, saat ini jangan hanya mementingkan diri dengan mengejar-ngejar jabatan atau berkelompok mengejar kekuasaan, tapi kira lupa melindungi dan membentengi generasi muda dari serangan massif narkoba.

"Dengan bersatunya semua, pastinya Indonesia merdeka dari narkotika," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/