Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
2 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
1 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
1 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
48 menit yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sekjen MUI Tak Persoalan Jika Ada yang Tak Setuju Islam Nusantara

Sekjen MUI Tak Persoalan Jika Ada yang Tak Setuju Islam Nusantara
Sekjen MUI Pusat Anwar Abbas.
Rabu, 22 Agustus 2018 19:48 WIB
JAKARTA - Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anwar Abbas, mengaku tidak akan meminta MUI Sumatera Barat untuk menerima konsep Islam Nusantara. Menurutnya hal itu hanya sebatas perbedaan pendapat.

"Tidak ada yang perlu dipersoalkan. Enggak ada masalah," ucap Anwar seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (22/8/2018).

"Kalau ada yang tidak setuju dengan konsep Islam Nusantara ya kita terima saja," lanjutnya.

Anwar menjelaskan bahwa Islam Nusantara adalah sebuah konsep atau hasil pemikiran. Karenanya, dia menganggap wajar jika ada pihak yang tidak setuju dengan suatu konsep.

Menurut Anwar, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Tidak perlu ditanggapi secara serius hingga berujung pada pertentangan. Umat Islam pun, lanjut Anwar, mesti terbiasa dengan perbedaan pendapat.

"Kecuali kalau ada yang ingin solat Subuh tiga rakaat. Nah, itu kan enggak bisa," ucap Anwar.

Terpisah, Wakil Sekjen MUI Najamuddin Ramli enggan menanggapi sikap MUI Sumbar. Dia pun tidak mau angkat suara perihal tindakan apa yang diambil MUI pusat terkait penolakan Konsep Islam Nusantara di Sumbar.

"Saya tidak ada komentar," kata Najamuddin.

Sebelumnya, beredar pamflet berisi penolakan terhadap konsep Islam Nusantara saat salat Idul Adha di Lapangan Kantin, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Pamflet disebarkan setelah jamaah melaksanakan salat. Pamflet dibagikan secara estafet dari sejumlah sisi saf jemaah salat Idul Adha.

Dalam pamflet dijelaskan bahwa Ranah Minang menolak istilah Islam Nusantara. Penolakan itu diklaim sejalan dengan yang diputuskan MUI Sumbar.

"Kami satu komando bersama ulama MUI Sumatera Barat. Ranah Minang menolak istilah Islam Nusantara," mengutip tulisan dalam pamflet tersebut.

Sementara itu, Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar, saat mengisi khutbah, juga menegaskan pihaknya tidak akan mencabut keputusan terkait penolakannya terhadap Islam Nusantara.

Dia menegaskan Ranah Minang tak membutuhkan konsep Islam Nusantara. Menurut Buya mengakui kehidupan umat Islam di tanah Minang sudah cukup toleran.

"Apabila ingin sampaikan Islam Nusantara, tawarkan sana ke negeri lain. Untuk tanah Minang tidak," cetus Gusrizal.***

Editor:Arie RF
Sumber:cnnindonesia.com
Kategori:Umum, GoNews Group, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77