Ini Penyebab Rupiah Anjlok Menurut DPR RI
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA – Rupiah saat ini melemah dan dalam posisi terburuk sepanjang sejarah. Dimana nilai tukar rupiah terhadap dollar sudah mencapai Ro15.000.
Menurut Anggota Fraksi Gerindra DPR RI, Heri Gunawan, selain sentimen global, kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tidak baik adalah penyebab melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Masih banyak kelemahan pada perekonomian Indonesia yang membuat rupiah gampang tersungkur saat dolar AS tengah perkasa," kata Heri saat menjadi nara sumber dalam Dialektika Demokrasi "Pelemahan Rupiah: Dampak dan Solusinya" di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Tampil sebagai nara sumber lainnya anggota Komisi XI DPR Fraksi PKS, Refrizal, anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun dan anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari.
Menurut Heri, tanpa intervensi BI mungkin sudah lebih jelek lagi (rupiah) karena ada faktor luar dan dalam. "Jadi saya terus terang tidak sependapat dengan anggapan fundamental ekonomi kita yang kuat," tandas Heri.
Saat ini, menurut dia, eskpor unggulan yang dapat menjadi pemasukan bagi devisa tak lagi ada. Neraca perdagangan juga belakangan terus mencatatkan defisit.
Sementara itu, Muhammad Misbakhum dari Komisi XI DPR RI, meminta agar kondisi nilai tukar rupiah yang semakin anjlok terhadap dolar Amerika Serikat tidak dibawa ke ranah politik.
Karena menurut politikus Partai Golkar ini, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika adalah bukan urusan politik.
"Mari kita sama-sama menjaga pelemahan nilai tukar rupiah ini sebagai tantangan ekonomi," kata Misbakhun.
Terpisah, Ketua DPR RI, Bambang Soestayo mengatakan, semua pihak tak boleh saling menyalahkan seiring pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Merujuk data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) per 5 September 2018, USD sudah mencapai Rp15.000.
Terkait melemahnya nilai tukar rupiah yang mencapai Rp15.000 per dolar AS (data Bank Indonesia 6 September 2018), Ketua DPR menghimbau masyarakat agar Tetap tenang. "Intinya tetap tenang, tidak panik dan percaya bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Saat ini kita bersama-sama dengan pihak dunia usaha termasuk Kadin di dalamnya sedang berusaha mencari solusi yang tepat," ujar Bamsoet, Kamis (06/09/2018).***
Kategori | : | GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta |