Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
13 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
7 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
8 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
12 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Asian Para Games 2018

Kisah Percintaan Penuh Tantangan Peraih Perunggu APG II

Kisah Percintaan Penuh Tantangan Peraih Perunggu APG II
Paralimpian andalan Indonesia, Abdul Halim bersama Azlan memimpin pada ASEAN Para Games Malaysia 2017
Minggu, 09 September 2018 12:55 WIB
Penulis: Azhari Nasution
SOLO - Ternyata banyak kisah-kisah menarik yang dialami paralimpian Indonesia yang sedang menjalani pemusatan latihan di Solo, Jawa Tengah untuk menghadapi Asian Para Games (APG) III Jakarta, 6-13 Oktober mendatang. 
Salah satunya kisah percintaan Abdul Halim Dalimunte yang penuh tantangan. Paralimpian yang masuk kategori T-11 ini dengan terbuka menceritakan kisah cintanya dengan istrinya, Komala yang kini sudah dikarunia dua anak lelaki. 

"Istri saya itu normal. Dan, saya itu ketemu dengannya saat sekolah di SMA Luar Biasa di Bandung," kata Abdul Halim saat ditemui di lintasan atletik Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah, pekan lalu.  
 
Menurut Abdul Halim, perjuangan untuk melamar Komala naik ke pelaminan butuh proses dan tantangan. Sebab, pihak keluarga istrinya sempat khawatir dengan nasib anaknya yang memadu cinta dengan Abdul Halim. 
 
"Saya anggap satu hal yang wajar jika orang tua memikirkan nasib anaknya dengan melihat kondisi saya. Tapi, saya tidak pernah putus asa dan bisa meyakinkan bahwa kami berdua bisa mengarungi kehidupan dengan baik. Alhamdulillah, saya bisa membuktikan bahwa saya mampu membahagiakan anak dan istri melalui prestasi olahraga," ujar Halim yang mengaku telah memiliki rumah dan investasi tanah dari hasil bonusnya meraih emas baik di Peparnas maupun ASEAN Para Games.
 
Di Asian Para Games Myanmar 2013, Abdul Halim meraih emas nomor Lari 100 M dan 200 M. Di nomor bergengsi 100 M tersebut, dia mencatat waktu terbaik 11,54 detik. 
Prestasi itu berlanjut tatkala dia tampil pada Asian Para Games II Incheon, Korsel 2014. Dia meraih medali perunggu di lari 100 M. 
 
Pada Asian Para Games di Singapura 2015, Abdul Halim yang berpasangan dengan Ahmad Azlan kembali mengulangi prestasi meraih dua emas. Dan, dia kembali mempertahankan pada Asian Para Games Malaysia 2017  
 
Kini, Abdul Halim tengah berkonsentrasi untuk bisa mengubah medali perunggu yabg digapainya di Incheon menjadi medali emas pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games III/2018. 
 
"Memang saingan terberat adalah pelari China, Tan Ze Than yang meraih emas di Incheon dengan catatan waktu 11,45 detik. Makanya, saya terus berlatih agar melampaui catatan waktunya sehingga saya menjadi yang terbaik," tegasnya.  
 
Tadinya, pria asal Medan yang senang bercanda ini dilahirkan dengan memiliki mata normal. Namun, dia mengalami kebutaan secara pelahan akibat kecelakaan yang merusak syaraf retina matanya pada usia 16 tahun. Dia yang saat itu duduk di bangku kelas 2 SMA kemudian melanjutkan sekolah SMA Luar Biasa di Bandung. 
 
"Sebelum penglihatan hilang total, saya sering melihat rekan-rekan tunanetra bermain bola di lapangan Sekolah SMA Luar Biasa Bandung. Semangat mereka itu lah yang mendorong saya menekuni dunia olahraga. Apalagi, saya kan memang senang main sepakbola semasa sekolah di Medan," ungkapnya. *

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/