Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
21 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Oknum Banser Bakar Bendera Tauhid, MUI: Itu Penghinaan terhadap Islam

Oknum Banser Bakar Bendera Tauhid, MUI: Itu Penghinaan terhadap Islam
Silaturahmi MUI dengan ormas islam di Jakarta. (GoNews.co)
Rabu, 24 Oktober 2018 21:10 WIB
Penulis: C. Karundeng
JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta KH Munahar Muchtar menilai, pembakaran bendera Tauhid di Garut masuk katagori kejahatan terhadap agama. Apalagi, pelaku bersorak sorai dan menguploadnya ke media sosial.

"Jadi tergantung manusianya. Kalau sambil ketawa-tawa, joget-joget dan sebagainya. Anda bisa lihat sendiri lah," kata Munahar ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).

Munahar melanjutkan, jika ingin membakar untuk menjaga nilai dan kesuciannya, pihaknya tentu menghargai.

"Itu sesuatu yang diperbolehkan. Sepertinya Al Quran darikesana kemari kita amankan. Tapi kalau dibakar sekonyong-konyong, ada semacam penghinaan. Oh itu sudah berbahaya dalam tauhid dan iman seseorang itu," tambah Munahar.

Ia menilai, Hizbut Tahrir Indonesia sudah dilarang. Namun, yang menjadi masalah, ada kelompok seperti GP Anshor yang ngotot bahwa yang dibakarnya adalah bendeta Tauhid.

"Nah ini yang harus kita berikan pemahaman ke masyarakat agar masyarakat ngerti, jangan sampai diadu domba," papar dia.

"Makanya kami minta (pelaku) ditangkap. Kalau perlu siapa intelektual dan pimpinannya. Apa ada cara mengadu domba. Makanya kita serahkan kepada aparat keamanan secara profesional," ucapnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/