Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
8 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
3 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
3 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
8 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Korban Banjir di Tasikmalaya Bertambah, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian

Korban Banjir di Tasikmalaya Bertambah, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian
Rabu, 07 November 2018 23:54 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Korban banjir dan longsor yang menimpa tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat bertambah menjadi 5 orang dan 1 orang hilang.

menurut informasi yang didapat GoNews.co dari Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, banjir dan longsor yang terjadi di Selasa (6/11/2018) pukul 04.00 WIB melanda enam desa di tiga kecamatan yaitu Desa Ciandum, Desa Bantar Kalong, dan Desa Cipatuja.

"Di Kecamatan Cipatuja melanda Desa Cikupa dan Desa Ciawi di Kecamatan Karang Nunggal dan Desa Ciluy serta di Kecamatan Culamega.
Sebanyak 5 orang meninggal dunia  dan satu orang hilang akibat  terseret banjir dan tertimbun longsor," paparnya, Rabu (7/11/2018) di Jakarta.

Aadapun nama korban adalah Mardin (52) warga Kampung Cilunjang Desa Cikuya Kecamatan Culamega, Elsa (5) warga Kampung Cikondang Desa Bojongsari Kecamatan Culamega, Aning (52) warga Kampung Cikondang Desa Bojongsari Kecamatan Culamega, Sapi’in (40) warga Desa Bojongsari Kecamatan Cipatujah, dan Odin (45) warga Desa Kujang Kecamatan Karang Nunggal.

"Semua korban telah ditemukan dan diserahkan pada pihak keluarga. Satu orang hilang yaitu Fajar Fian (10) warga Desa Sindangreja Kecamatan Cikalong yang terseret banjir. Fajar hilang pada Selasa sekitar pukul 10.00 WIB saat sedang berenang dengan temannya," tukasnya.

Menurut temannya, saat Fajar loncat ke sungai kata Sutopo, korban langsung tereret arus kemudian tenggelam. Sebanyak 498 KK terdampak banjir yang di Kecamatan Cipatujah sebanyak 205 KK, Kecamatan Karang Nunggal sebanyak 193 KK, dan Kecamatan Culamega sebanyak 100 KK.

"BPBD Kabupaten Tasikmalaya bersama aparat setempat dan relawan terus melakukan penanganan darurat. BPBD telah memberikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati," paparnya.

Masih kata Sutopo, sebagian warga yang dekat dengan lokasi tersebut agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena hujan masih turun untuk antipasi kemungkinan adanya banjir dan longsor susulan. Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap korban hilang dengan melakukan penyusunan di sungai.

"Jembatan Sungai Ciandum di Jalan Raya Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, roboh akibat diterjang banjir luapan air sungai. Jembatan tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut. Untuk mengatasi hal itu disiapkan pemasangan jembatan darurat (bailey) agar jembatan tersebut tetap dapat digunakan masyarakat," paparnya.

Untuk sementara arus lalu lintas dari Sindangbarang ke Tasikmalaya dialihkan melalui Pameungpeuk Garut. Kendaraan dari arah Pangandaran menuju Sindabarang dialihkan melalui Tasikmalaya.

Sementara itu, banjir juga melanda sembilan desa di enam kecamatan di Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat pada 6/11/2018j pukul 02.00 WIB. "Banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia 602 KK atau 1.155 jiwa terdampak, dan 4 KK atau 10 jiwa mengungsi. Penanganan darurat dan pendataan masih dilalakukan oleh BPBD. Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung," imbaunya.

Memasuki musim penghujan kata dia maka potensi bencana banjir, longsor dan puting beliung akan meningkat. Curah hujan akan terus meningkat. Umumnya puncak hujan berlangsung pada bulan Januari sehingga ancaman pun juga makin meningkat. "Tips menghadapi banjir, longsor dan puting beliung dapat dilihat pada website BNPB ww.bnpb.go.id," pungkas Sutopo Purwo Nugroho.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/