Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Tiap Tahun Langganan Banjir, Seharusnya Pemerintah Hutankan 30 Persen Wilayah Riau

Tiap Tahun Langganan Banjir, Seharusnya Pemerintah Hutankan 30 Persen Wilayah Riau
Sabtu, 10 November 2018 21:26 WIB
PEKANBARU - Banjir demi banjir terus terjadi di Riau. Tahun ke tahun, persoalan ini tak pernah teratasi menunjukkan pemerintah tidak konsisten menjalankan UU,No 41 tahun 1999 yang mengharuskan 30 persen area merupakan hutan.

''Saya rasa persoalan banjir ini tidak akan pernah tuntas. Karena pemerintah tidak menjalankan UU No 41 tahun 1999. Penanganan banjir selama ini hanya dadakan saat terjadi hujan deras. Tapi akar persoalannya tidak pernah diselesaikan,'' ujar pengamat lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau, DR.Elviriadi, Sabtu (10/11/2018).

Tahun, minimal lima kabupaten di Riau berstatus darurat banjir, dan kemungkinan bertambah akan semakin besar jika curah hujan semakin tinggi. Upaya yang dilakukan pun sebatas membantu korban terdampak banjir yang sifatnya sesaat.

Dikatakan, pemerintah seharusnya mulai berpikir untuk mengatasi banjir lewat pembentukan catcman area yang dimulai dengan reboisasi di seluruh daerah khusus daerah aliran sungai (DAS).

''Kondisi DAS kita sudah kritis akibat alih fungsi lahan. Daya serap tanah terhadap air hujan sangat rendah. Mudah-mudahan kedepan pemerintah bisa menghutankan 30 persen wilayah ini,'' ujar Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Lingkungan, Riau, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/