Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
2 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
43 menit yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
30 menit yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
9 menit yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pengawasan Dinas Lemah, Pangkalan di Pematang Reba Leluasa Jual Gas Bersubsisi Diatas HET

Pengawasan Dinas Lemah, Pangkalan di Pematang Reba Leluasa Jual Gas Bersubsisi Diatas HET
Ilustrasi
Selasa, 13 November 2018 23:18 WIB
Penulis: Jefri Hadi
RENGAT - Lemahnya pengawasan dan kurangnya ketegasan pihak terkait, menjadi salah satu penyebab leluasanya oknum pengusaha pangkalan gas elpiji 3 kg berbuat curang.

Selain kerap melakukan penyelewengan dalam penyaluran, pengusaha pangkalan gas bersubsidi itu juga secara terang-terangan menjual gas pada masyarakat diluar batas kewajaran.

Tanpa rasa takut terkena sanksi pemerintah dan PT Pertamina, pengusaha pangkalan dengan gamblang menjual elpiji bersubsisi pemerintah itu, diatas HET (Harga Eceran Tertinggi).

Hal itu terkuak dari pernyataan, Herman (31), warga Pematang Reba. Herman mengaku sempat kelimpungan mencari gas tabung melon di wilayahnya.

Begitu dirinya mengetahui di sebuah pangkalan LPG itu ada gas masuk, ia langsung mendatangi pangkalan tersebut untuk membeli gas.

"Begitu saya tanyakan harga per tabungnya, pemilik pangkalan mengaku harga per tabung Rp22.000,'' ujar Herman kepada GoRiau.com, Selasa (13/11/2018).

Herman mengaku kaget mendengar harga itu. Lantaran dirinya butuh dan tidak tahu harus mencari kemana lagi, mau tidak mau terpaksa ia beli.

"Saya tau, harga Rp22.000 itu jauh diatas harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp18.050. Karena saya butuh untuk istri memasak, walau mahal harus saya beli", ketus pria anak satu itu.

Dirinya meminta pihak terkait, dalam hal ini Disperindagpas (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar) Inhu, untuk menindak tegas oknum pengusaha pangkalan gas nakal itu.

"Apa yang dilakukan pengusaha gas itu sudah sangat diluar batas dan jelas memberatkan masyarakat. Gas 3 kg ini merupakan hak masyarakat miskin", tutupnya.

Sementara itu, salah seorang pemilik pangkalan terkesan mengelak saat dikonfirmasi GoRiau.com. "Kita sudah menjual sesuai aturan. Selaku pedagang, tentu saya mau mengambil untung. Kalau pun ada yang saya jual Rp22.000 per tabung, itu bukan warga disini melainkan warga luar,'' jawabnya singkat. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77