Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
21 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
21 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
21 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
19 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
21 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
17 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meski Hujan, Mahasiswa Unri Tetap Lakukan Seruan Aksi Peduli Harga Sawit

Meski Hujan, Mahasiswa Unri Tetap Lakukan Seruan Aksi Peduli Harga Sawit
Sabtu, 01 Desember 2018 18:59 WIB
Penulis: Astri Jasiana Nindy
PEKANBARU - Meski diguyur hujan, mahasiswa Universitas Riau (Unri) di Jalan HR Soebrantas, Panam, tetap menggelar aksi mimbar bebas untuk menyuarakan kepedulian mereka terhadap terus menurunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit beberapa waktu terakhir.

Menurut salah seorang mahasiswa, Gusti Rahib yang menyampaikan aspirasinya, baik pemerintah maupun masyarakat harus peduli kepada komoditas kelapa sawit.

"Kita harus peduli karena mayoritas penduduk di Riau adalah petani kelapa sawit," kata Gusti Rahib di Pekanbaru, Sabtu (01/11/2018)

Ia juga menyampaikan, bahwa sejak Januari 2018, hingga sekarang perkembangan harga sawit terus mengalami penurunan yang akhirnya mempengaruhi kesejahteraan petani.

November 2018 harga sawit di tengah petani terus mengalami penurunan kurang lebih Rp700 per kg untuk wilayah Sumatera, sedangkan untuk wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat lebih rendah lagi. Jika dibandingkan tandan buah sawit (TBS). Untuk harga terendah yang ada di pulau Sulawesi dan Papua yang hanya sekitar Rp500 per kg.

"Rendahnya harga jual ini tidak sesuai dengan biaya pengelolaan dan perawatan yang dikeluarkan oleh petani. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kami menyuarakan bahwa komoditas yang dulu jadi primadona kini tak lagi di perhatikan. Negara tak lagi menunjukan keberpihakannya dengan tegas dan tak serius hadir mengelola komoditas yang sangat sensitif terhadap kesejahteraan petani," tambahnya lagi.

Selain itu, ia juga menegaskan, bahwa aksi mimbar bebas ini bukan untuk memberontak kebijakan, tapi hanya sebagai aspirasi dari kepedulian terhadap petani terkait harga kelapa sawit yang kian menurun. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/