Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
10 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
5 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
5 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
10 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Orang Miskin Kuansing Merasa Jatah Telor BPNT 'Dipangkas'

Orang Miskin Kuansing Merasa Jatah Telor BPNT Dipangkas
Senin, 03 Desember 2018 15:08 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing) yang menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merasa keberatan dengan berkurangnya produk yang mereka terima.

Menurut sumber GoRiau.com yang tak ingin disebutkan namanya, setiap dari mereka memiliki saldo Rp110 ribu di rekening. Setelah digesek di e-waring, mereka hanya menerima 5 Kg beras dan 24 butir telor ayam.

"Padahal, dalam sosialisasinya, kami mendapat 5 Kg beras dan satu papan telor ayam. Sekarang yang kami terima berkurang 5 sampai 6 butir," ujar perempuan ini, Senin (3/12/2018).

Ia merasa curiga dengan bantuan yang diberikan pemerintah tersebut. Sebab, beras yang disalurkan senilai Rp11 ribu per Kg-nya. Sedangkan, harga telur di pasaran tidak sampai Rp50 ribu per papan.

"Jadi, nilai dari bantuan yang kami terima hanya sekitar Rp100 ribu. Lantas, Rp10 ribunya kemana?" ujar wanita Hulu Kuantan ini.

Ada juga, perangkat desa langsung membuka warung dadakan karena adanya bantuan ini.

Menanggapi hal ini, Plt Kepala Dinas Sosial Kuansing Napisman menyatakan BPNT yang diterima masyarakat senilai Rp110 ribu. Tentu, pihak warung menghitung berapa yang bisa mereka jual dengan harga Rp110 ribu tersebut.

"Setiap daerah, tentu tidak sama harganya. Antara Sikijang dan Telukkuantan sangat berbeda, tergantung pasaran daerah masing-masing" ujar Napisman.

Pada saat launching 22 November di Pangean, lanjut Napisman, harga telor sedang mahal. Karena itu, satu papan hanya berisi 25 butir.

"Kalau ada warung yang mahal dan murah, maka akan berlaku hukum pasar. Tentunya, hal itu akan berdampak pada warung tersebut. Masyarakat bisa mencairkan bantuan di warung mana saja. Tidak mesti di warung A atau warung B, tapi bisa di warung mana saja," papar Napisman.

Lantas, bagaimana Dinas Sosial memastikan bantuan sesuai dengan besaran anggaran? Napisman menjawab bahwa ada TKSK setiap kecamatan yang memantau setiap penyaluran BPNT.

"Kita lakukan pemantauan dan pengawasan secara berkala. Kita awasi kualitas produk. Kalau seandainya kurang, maka akan kita beri sanksi," tegas Napisman. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/