Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
15 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
10 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Hamzah: Penguatan Lembaga Parlemen Itu Wajib

Fahri Hamzah: Penguatan Lembaga Parlemen Itu Wajib
Rabu, 05 Desember 2018 14:08 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menegaskan bahwa penguatan lembaga parlemen itu adalah tonggak dari penguatan demokrasi, juga terhadap sistem check and balances.

Maka, penguatan lembaga parlemen itu adalah suatu wajib dan penting sekali.

"Karena sekarang ini kan, kita ribut-ribut terus akibat tidak kuatnya sistem check and balances-nya yang nggak kuat. Sehingga orang perlu membuat lembaga lain untuk mengontrol pemerintah. Lembaga-lembaga semi negara atau lembaga sampir negara," sebut Fahri kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Fahri yang juga Ketua Tim Implementasi Reformasi DPR menyatakan hal tersebut, terkait upaya DPR mewujudkan parlemen modern.

Lanjut Pimpinan DPR Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu , kalau DPR nya kuat serta didukung oleh peralatan dan sistem pendukungnya kuat, diyakini lembaga negara bisa lebih disederhanakan.

"Nah, itu yang mau kita capai. Tapi sekali lagi, kalau semau itu selesai, perlu ada leadership. Karena leadership-nya selama ini memang masih di eksekutif, dalam hal ini presiden," ujarnya.

Alasannya, menurut politisi dari PKS itu, peran dari presiden sebagai kepala negara di negara ini kuat sekali. Seorang presiden bisa mengontrol banyak hal termasuk di lembaga DPR.

"Bahkan kadang-kadang eksekutif atau presiden, lebih berpengaruh dari pada anggota atau pimpinan DPR sendiri. Kenapa? Karena sistem kita presidensialisme yang masih sangat kuat," sebut Fahri.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/