Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
18 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
18 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
18 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
18 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
18 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Orang yang Tinggal di Riau, Suka tidak Suka, Harus Implementasikan Budaya Melayu

Orang yang Tinggal di Riau, Suka tidak Suka, Harus Implementasikan Budaya Melayu
Rabu, 05 Desember 2018 12:38 WIB
Penulis: Astri Jasiana Nindy
PEKANBARU - Orang yang tinggal di Riau, harus secara bersama-sama mengiplementasikan budaya Melayu dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu disampaikan Koordinator Pengawasan Pendidikan Provinsi Riau Drs Joyosman MM pada pembukaan Expo Universitas Riau, pada Rabu, (05/11/2018).

Ia menegaskan bahwa sebagai masyarakat yang tinggal di Riau, mau tidak mau, suka tidak suka kita harus mengimplementasikan budaya melayu karena kita bertempat tinggal di Provinsi Riau.

"Sebagai orang yang berada di Riau, mau tak mau suka dan tidak suka harus mengimpementasikan budaya melayu," kata Joyosman di acara pembukaan Expo Universitas Riau, pada Rabu, (05/11/2018).

Tidak hanya seruan untuk mengimplementasikan budaya melayu. Ia juga mengatakan bahwa saat ini sudah banyak yang mendorong pelestarian budaya melayu seperti, adanya Lembaga Adat Melayu (LAM), bahkan dinas pendidikan.

Untuk dunia pendidikan sendiri dengan menambahkan bidang studi muatan lokal kedalam proses pembelajaran seluruh tingkatan sekolah yang ada di Riau, serta telah membuat ekstrakurikuler yang terstruktur dan memenuhi standar.

Ia juga menyampaikan bahwa generasi penerus harus melanjutkan apa yang telah dirintis penerus sebelumnya. Juga, mahasiswa harus bisa mengembangkan budaya melayu dengan normalisasi kehidupan kampus yang bernilaikan budaya melayu dalam kegiatannya. Joyosman berharap mahasiswa membiasakan budaya melayu, baik di dalam maupun di luar area kampus. Tujuannya agar perilaku maupun sifat sebagai mahasiswa melayu dapat dicontoh oleh masyarakat.

Tambahnya, akan menjadi insan yang cerdas jika masyarakat, mahasiswa, LAM dan bidang pendidikan bekerjasama dalam rangka mempertahankan, menggali dan mengimplementasikan budaya Melayu. ''Kalau semuanya dilakukan, insan Riau akan cerdas demi mempersiapkan masa depan yang lebih baik,'' pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/