Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kisah GNS, Siswi SD yang Kapok Dihukum 'Push Up' karena Lambat Bayar SPP

Kisah GNS, Siswi SD yang Kapok Dihukum Push Up karena Lambat Bayar SPP
Ilustrasi.
Jum'at, 01 Februari 2019 22:46 WIB

JAKARTA - GNS, siswi kelas IV di salah satu SD di kawasan Bojonggede, Kabupaten, Bogor mengalami trauma dan tidak mau bersekolah karena malu setelah dihukum "push up" sebanyak 100 kali sebab belum bayar SPP.

Kronologinya, GNS menceritakan, ketika dia sedang belajar, Ia dihampiri oleh kakak kelasnya.

GNS lantas diminta menghadap kepala sekolah dan penghukuman itu pun terjadi.

"Yang nyuruh kepala sekolah. Gara-gara belum dapat kartu ujian, belum bayaran," katanya di rumahnya di Kampung Sidamukti, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok sebagaimana dikutip dari merdeka.com, Jumat (01/02/2019).

Pada berita berjudul "Belum Bayar SPP, Siswi SD Dihukum 'Push Up' Sampai Trauma" itu dikisahkan, sebelumnya GNS pernah juga mengalami hal serupa. Namun saat itu, GNS hanya diminta "push up" 10 kali saja, tidak sebanyak hukuman terakhir kemarin yang membuatnya merasa sakit.

"Perutnya sakit habis disuruh "push up," ceritanya.

GNS pun menjadi tidak mau bersekolah di sekolah tersebut karena takut hukuman "push up" terulang lagi. "Saya takut, takut disuruh push up lagi,".

Pihak keluarga pun berencana memindahkan GNS ke sekolah lain. Karena GNS sudah benar-benar tidak mau sekolah di sekolah tersebut.

"Ya kami sangat menyayangkan kejadian ini. Semoga enggak ada lagi yang kaya adik saya. Kasihan sudah 10 hari enggak mau sekolah. Ketemu orang saja takut, trauma," ucap kakak GNS yang enggan disebutkan namanya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Pendidikan, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/