Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
7 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
7 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
8 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
10 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
6 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wiranto Beberkan WNI Kabur ke Luar Negeri Jelang 17 April, Fahri Hamzah: Negara Gagal Berikan Rasa Aman ke Rakyat

Wiranto Beberkan WNI Kabur ke Luar Negeri Jelang 17 April, Fahri Hamzah: Negara Gagal Berikan Rasa Aman ke Rakyat
Kamis, 11 April 2019 13:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan, jika benar pengakuan Polhukam Wiranto soal hengkangnya Warga Negara Indonesia (WNI) ke luar negeri, sebelum hari pencoblosan pada 17 April, membuktikan kalau pemerintah tidak bisa menjaga keamanan. Malah yang terjadi justru pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi ini, nampak ikut bermain dalam kompetisi ini -maksudnya di Pemilu 2019, khususnya pemilihan presiden (pilpres).

"Saya selalu melihat itu sebagai catatan kinerja pemerintah. Dan apabila itu terjadi, maka kesimpunya pemerintah tidak bisa menjaga keamanan, dan saya bisa membenarkan alasan itu," kata Fahri Hamzah dihubungi wartawan, Kamis (10/4/2019).

Akibat dari ikut bermainnya pemerintah, sehingga kemudian netralitas aparat diragukan oleh masyarakat. dan itu menjadi ancaman yang bisa menibulkan kekacauan.

"Sebab, terasa sekali aparatur negara bukan untuk menjadi penyelenggara yang profesional tapi untuk memenangkan calon tertentu. Ini kasat mata dan kasar dibaca dalam berita," cetusnya.

Jadi, saran Anggota DPR dari dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, pemerintah harus memperbaiki reputasinya dihadapan masyarakat agar orang menganggap pemilu itu sebuah pesta yang damai, bukan ancaman chaos (kekacauan).

"Saran saya, pemerintah harus memperbaiki reputasinya dihadapan masyarakat agar orang menganggap pemilu itu sebuah pesta yang damai, bukan ancaman kekacauan," ujar inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu lagi.

Tetapi, jika pemerintah tidak juga mau memperbaiki situasi yang sudah disadari ini, maka otomatis pemerintah ikut andil menciptakan situasi yang diprediksi sejumlah kalangan akan terjadi chaos, demikian disampaikan Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, penyebaran hoaks masih menjadi ancaman serius terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019.

"Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang berencana pergi ke luar negeri sebelum hari pencoblosan karena termakan hoaks. Tadi saya cek berapa sih tiket sebelum pemilu yang sudah terjual ke luar negeri, ternyata cukup banyak," beber Wiranto dalam pidatonya di acara Penyerahan Sertifikat HKI dan Akta Pendirian Badan Hukum kepada Pelaku Ekonomi Kreatif di Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77