Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
20 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
15 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
15 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Komisi IX Dukung Riset Pengembangan Tanaman Obat Tradisional Bali

Komisi IX Dukung Riset Pengembangan Tanaman Obat Tradisional Bali
Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso
Senin, 06 Mei 2019 20:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Gubernur Bali Wayan Koster saat pertemuan dengan Tim Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali akan mengembangkan tanaman obat tradisional. Apalagi sebagaimana diketahui, Indonesia kaya akan aneka spesies tanaman obat yang tersebar di berbagai daerah.

Kendati demikian, bahan baku obat di Indonesia masih tergantung terhadap impor. Karena itu,  Komisi IX DPR RI mendukung pengembangan riset tanaman obat dan obat tradisional di Bali menuju kemandirian bahan baku obat.

"Komisi IX DPR RI mendukung program Bali untuk mengembangkan dan pemeliharaan tanaman obat dan obat tradisional yang sudah terbukti selama ratusan tahun dan secara turun temurun berkhasiat menyembuhkan dan membantu menjaga kesehatan masyarakat Indonesia," ungkap Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso disela-sela peninjauan ke Balai Besar Obat dan Makanan Denpasar, di Bali, Jumat (3/5/2019) yang lalu.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menjelaskan, selama ini industri farmasi nasional masih sangat tergantung pada bahan baku impor.  Padahal, bahan baku obat banyak tersedia di Indonesia. Karenanya, ia berharap industri farmasi Indonesia mampu bertansformasi menjadi industri farmasi yang berbasis riset dan pengembangan, sehingga nantinya dapat bersaing di pasar obat dunia.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan RI juga telah melakukan riset dan pengembangan bahan baku obat tradisional di Tawangmangu,  Jawa Tengah. Untuk itu Kemenkes perlu lebih aktif mensosialisasikan potensi dan manfaat tanaman obat tradisional. Menurutnya, masyarakat dapat memanfaatkan obat-obat tradisional seperti tanaman jamu sebagai langkah preventif untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.

"Saya kira ini perlu disosialisasikan secara masif ke masyarakat Indonesia, bahwa tanaman obat yang tersebar di berbagai daerah Indonesia merupakan salah satu alternatif untuk mejaga kesehatan masyarakat. Pemerintah juga perlu memberikan dukungan anggaran maupun regulasi untuk memanfaatkan hasil riset tanaman obat agar dapat dimanfaatkan menuju masyarakat sehat dan sejahtera," dorong legislator dapil Jawa Tengah itu.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/