Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
11 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
6 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
6 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
11 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Khazanah Ramadan

Kurangilah Fokus Duniawi, Jemputlah Keistimewaan Ramadan

Kurangilah Fokus Duniawi, Jemputlah Keistimewaan Ramadan
Ilustrasi. (Net)
Kamis, 09 Mei 2019 21:04 WIB
JAKARTA – Puasa Ramadhan memiliki banyak tujuan dan keuntungan. Salah satunya sebagai instrumen untuk kontemplasi spiritual dan perbaikan kualitas diri bagi umat Islam.

Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin, saat memberikan Kultum setelah shalat Zhuhur berjamaah, Selasa (7/5) di Mushalla At-Tarbiyah, menyebut dengan berpuaaa maka fakultas-fakultas spiritual manusia akan berfungsi dengan baik.

Mengutip Muhammad Jalaluddin Rumi, dia menjelaskan jika fakultas-fakultas spiritual hanya bisa berfungsi jika dilumpuhkan. Karenanya puasa dipandang sebagai instrumen spiritual break, istirahat sejenak bagi tubuh dan jiwa manusia.

Guru besar hadis UIN Alauddin Makassar ini juga menyatakan selama sebelas bulan, umat Islam melaksanakan capaian-capaian duniawi untuk mencari berbagai properti hidup, jabatan, karier, dan lainnya.

“Di bulan suci Ramadhan, saatnya kita memperbanyak tafakkur, zikir, membaca Alquran, dan amaliyah-amaliyah yang dianjurkan lainnya,” dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (9/5).

Selanjutnya, puasa juga memiliki manfaat sebagai sarana efektif kontemplasi dan introspeksi tentang makna ketuhanan, manusia, dan alam. “Karena hakikat tujuan akhir puasa (ultimate goal) adalah agar kita mendekatkan diri dengan Tuhan, la’allakum tattaqun,” tutur dia.

Di hadapan jamaah, Kamaruddin berpesan agar ibadah yang dilakukan, termasuk puasa, mengantarkan pada perbaikan kualitas hidup. "Orang akan semakin arif, bijak, dan penyayang, karena sifat-sifat Allah SWT terrefleksi dalam dirinya sebagai indikator kualitas ketakwaannya," lanjutnya.

Kamaruddin juga menyinggung pentingnya puasa sebagai instrumen untuk menahan dan menjaga diri dari godaan-godaan hidup hedonis yang berlebihan, meraih kekuasaan dengan segala cara dan pragmatisme.

Di akhir ceramah, Kamaruddin berpesan untuk memanfaatkan kehidupan di Jakarta dengan kreativitas beribadah. Di sela-sela macet misalnya kita dapat memperbanyak membaca Alquran, zikir, dan shalawat.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Republika.co.id
Kategori:DKI Jakarta, Pendidikan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/