Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Hamzah Geleng-geleng Saat KPU Minta Perbaikan Jawaban Gugatan Pilpres Diundur

Fahri Hamzah Geleng-geleng Saat KPU Minta Perbaikan Jawaban Gugatan Pilpres Diundur
Sabtu, 15 Juni 2019 01:59 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah terheran-heran dengan sikap pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam sidang perdana yang berani meminta perpanjangan waktu perbaikan jawaban dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (14/6).

"Tidak disangka melihat pihak terkait/termohon (KPU) ketua KPU Arief Budiman ketika berargumen meminta waktu perbaikan karena tidak mampu mendatangkan anggota saksi KPU dari Surabaya pada Senin esok dengan alasan tiket pesawat susah didapat pada Sabtu-Minggu," kata Fahri melalui akun Facebooknya.

Pernyataan orang nomor satu di lembaga penyelenggara pemilu itu dinilai Fahri mencerminkan buruknya kinerja KPU dalam mengawal pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Di sini saya jadi ngeri sekali terhadap KPU. Tampak tidak profesional dan ketakutan/tidak kredibel," sambungnya.

Bukan tanpa alasan, sikap KPU tersebut bukan kali pertama terjadi. Pada pengumuman hasil Pilpres 2019, kata Fahri, profesionalitas KPU juga dipertanyakan saat memajukan jadwal pengumuman Pilpres yang sebelumnya sudah disepakati.

"Bagaimana suara kita yang sudah kita serahkan kepada KPU. Di mana waktu pengumuman Pilpres 2019 harusnya tanggal 22 Mei, tapi diubah tanpa pemberitahuan umum kepada seluruh pihak. Tapi diputuskan sendiri jadi tanggal 21 Mei," jelasnya.

"Sekarang rakyat menjadi semakin tahu bagaimana kualitas KPU Pusat," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/