Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
6 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
6 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
9 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
7 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
6 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kekurangan Personel di Perbatasan, KSAD Usul Ada Anggota TNI Non Reguler

Kekurangan Personel di Perbatasan, KSAD Usul Ada Anggota TNI Non Reguler
Round Table Discussion Lemkaji MPR dengan tema 'Wilayah Negara dan Sitem Pertahanan dan Keamanan Menurut UUD NRI Tahun 1945 di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen'
Selasa, 02 Juli 2019 13:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menginginkan adanya personel TNI non reguler untuk mengamankan wilayah perbatasan NKRI.

Hal ini diungkapkan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam Round Table Discussion Lemkaji MPR dengan tema 'Wilayah Negara dan Sitem Pertahanan dan Keamanan Menurut UUD NRI Tahun 1945 di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen', Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019) siang.

Menurutnya, Tentara Nasional Indonesia, khususnya Angkatan Darat, saat ini tidak memiliki cukup personel untuk menjaga seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pada dasarnya kata Andika, jumlah personel militer merupakan penilaian subjektif yang bergerak dinamis sesuai situasi terkini. Dia mencontohkan saat personel TNI AD diperbantukan untuk pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu Serentak 2019.

"Jumlah personel kami 318 ribu sedangkan jumlah TPS 810 ribu, bukannya kami ingin berada di seluruh TPS, tetapi kami unsur bantuan kepada Polri pada saat itu," ujar Andika.

Lanjut Andika, pada realitas lainnya, ketika TNI AD ingin menambah personel secara reguler. Hal ini terkendala oleh ketersediaan anggaran dari negara.

Sebagai solusi, Mantan Pangkostrad ini menyebut ada peluang menggunakan personel cadangan, yakni personel TNI non reguler yang bekerja sesuai dengan kebutuhan.

"Menggunaan personel cadangan atau part time, kita meng-hire mereka tidak seperti tentara reguler. Untuk biaya bisa kita bicarakan nanti," jelasnya.

"Misalnya dengan memelihara tentara reguler itu berapa jumlah biaya perkapita dan untuk reserve (personel cadangan) itu akan lebih murah," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77