Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
17 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
17 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
18 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
17 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rajin Menabung Bertahun-tahun, Nenek Penjual Kacang Ini Bisa Berangkat Haji

Rajin Menabung Bertahun-tahun, Nenek Penjual Kacang Ini Bisa Berangkat Haji
Jum'at, 12 Juli 2019 02:00 WIB
SURABAYA – Nenek berusia 64 tahun yang sehari-harinya berjualan kacang asal Kota Probolinggo, Jawa Timur, bernama Sunak Mutiha Djumakah akhirnya berkesempatan menunaikan ibadah haji sekaligus mewujudkan impiannya sejak dulu.

"Alhamdulillah, alhamdulillah. Semoga di sana sehat dan menjalankan ibadah dengan baik," ujar Nenek Sunak ketika ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Kamis 11 Juli 2019, sebagaimana dikutip dari Antaranews.

Warga Jalan Cokroaminoto tersebut berjualan kacang setelah suaminya meninggal dunia 14 tahun lalu. Ia bahkan tak menyangka bisa menunaikan ibadah haji karena pernah dagangannya tidak laku saat awal-awal berjualan dahulu.

Nenek Sunak yang kini dikaruniai dua cucu dari anak semata wayangnya kemudian belajar kepada seseorang temannya cara membumbui kacang agar laku dijual.

"Saya beli kacang 1 kilogram, lalu saya kupasi kulitnya, kemudian diberi bumbu, dikemas pakai plastik, dan saya jual Rp400 dengan dititipkan ke warung-warung kopi sekitar rumah. Warung-warung yang saya titipi menjualnya Rp500," cerita dia.

Penghasilan Nenek Sunak per hari sekira Rp20 ribu. Lalu dikelola untuk membeli bahan jualan keesokan harinya dan sisanya ditabung.

Sekira 10 tahun lalu, kata Nenek Sunak, ketika tabungannya mencapai Rp1 juta, kemudian langsung mendaftar ibadah haji. "Saya tidak tahu cara daftarnya. Ada seorang teman yang mengantarkan mendaftar ke BRI. Anak saya sendiri semula tidak tahu kalau mendaftar haji," ungkapnya.

Total biaya haji Rp36 juta tidak terasa dilunasinya dengan cara mengangsur selama berbulan-bulan setiap tahun dari sedikit uang hasil berjualan kacang yang dikumpulkan.

Nenek Sunak mengaku membayar angsuran dengan jumlah yang tidak pasti, terkadang Rp300 ribu per bulan, bahkan pernah berbulan-bulan tidak bisa mengangsur karena uangnya belum terkumpul.

"Bayar angsuran biaya haji itu bisa sampai tiga bulan sekali atau lebih. Terakhir saya melunasi biaya haji membayar Rp3,5 juta saat mendapat panggilan mau berangkat haji," katanya.

Sementara itu, Nenek Sunak tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 9 Embarkasi Surabaya yang pada Senin 8 Juli 2019 malam memasuki Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Berdasarkan jadwal, Nenek Sunak akan terbang ke Tanah Suci melalui Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo pada malam ini sekira pukul 21.25 WIB.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Antara
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Jawa Timur
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/