Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
9 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
9 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
8 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
10 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
9 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ahsan Mengaku Sempat Tak Bisa Tidur

Ahsan Mengaku Sempat Tak Bisa Tidur
Rabu, 04 September 2019 23:56 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Mohammad Ahsan mengaku sempat tidak bisa tidur saat mengikuti World Championships 2019 di Basel, Swiss. Apalagi dengan kekalahan ganda putra rangking satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di babak 32 besar. Maka kekuatan ganda putra Indonesia pun semakin berkurang.

Hendra/Ahsan yang menempati peringkat dua dunia, tepat di bawah Kevin/Marcus tentunya merasa ada tanggungjawab yang harus diemban di kejuaraan bergengsi ini.

"Saya tidak bisa tidur, waktu Kevin/Marcus kalah, 'pisaunya' Indonesia sudah mulai tumpul. Sebenarnya nggak mau terlalu saya pikirkan, tapi setiap mau tidur kepikiran lawan terus. Kepikiran juga mau juara, mungkin kami ada kans," ujar Ahsan dalam acara penyerahan bonus kejuaraan dunia dari Djarum Foundation.

Sementara itu, sebuah firasat juga dirasakan sang pelatih, Herry Iman Pierngadi. Pelatih yang dijuluki Pelatih Naga Api ini mengalami musibah kehilangan paspor dan dompetny. Ia bahkan sudah meminta Susy Susanti yang kala itu menjadi manajer tim, untuk menghubungi kedutaan besar Indonesia agar membantu permasalahan paspornya sehingga ia tetap bisa kembali tepat waktu ke Tanah Air bersama tim.

"Ternyata ketinggalannya di supermarket, waktu kembali lagi, saat itu hari perempat final, ketemu semua lengkap. Dompetnya masih ada, dan isinya pun utuh. Saat itu saya merasa rezekinya mulai dibuka. Rasanya final itu adalah kemenangan kedua, yang pertama ya ini, waktu paspor dan dompet saya ditemukan," ujar Herry sambil tertawa.

Herry IP yang mendampingi Hendra/Ahsan di final kejuaraan dunia bersama Aryono Miranat, mendapatkan apresiasi dari Djarum Foundation berupa voucher Yuzu senilai Rp. 100 juta. Sedangkan Ahsan diberi bonus sebesar Rp. 500 juta dan voucher Yuzu senilai Rp. 50 juta. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77