Direktur RSUD Tengku Rafian Siak dr Benny Chairuddin SpAn MKes mengakui jumlah pasien di RSUD Tengku Rafian Siak meningkat 11 persen sejak bencana kabut asap ini. Ia menegaskan penting bagi masyarakat untuk melindungi dirinya dari partikel-partikel kabut asap ini.
Masing-masing individu harus melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan. Kelompok masyarakat, instansi pelayanan kesehatan dan pemerintah juga harus melakukan upaya pencegahan dan penanganan tersebut.
Upaya pertama itu mencegah orang-orang tersensitisasi menjadi sakit sebagai akibat paparan asap kebakaran hutan. Pemadaman kebakaran adalah salah satu upaya untuk menghilangkan sumber masalah kesehatan, yaitu asap kebakaran.
Sedangkan untuk meminimalkan terpapar asap kebakaran dapat dilakukan dengan cara mengurangi aktivitas di luar ruangan. Selain itu, tutup jendela dan pintu rumah rapat-rapat untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam rumah.
Kemudian, gunakan masker atau respirator terutama bila beraktivitas di luar ruangan. Selanjutnya, lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti makan bergizi, istirahat cukup, cuci tangan dan lainnya.
Selanjutnya, kata pimpinan rumah sakit yang berprestasi ini, untuk deteksi dan pengobatan dini masalah, kenali gejala-gejala atau keluhan yang timbul dan segera ke dokter/ pelayanan kesehatan terdekat apabila terjadi masalah kesehatan yang mengganggu.
"Kami mengajak masyarakat untuk dapat melindungi diri dari kabut asap dengan mengurangi aktivitas di luar rumah serta memperbanyak minum air putih. Kalaupun terpaksa keluar ruangan, sebaiknya menggunakan masker," sebutnya. ***
