Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
21 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
16 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
16 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
21 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Yorris Raweyai Sebut Ada Pembatasan Peliputan Terkait Papua

Yorris Raweyai Sebut Ada Pembatasan Peliputan Terkait Papua
Yorris Raweyai
Senin, 18 November 2019 21:50 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Persoalan Papua terus-menerus ada dan menjadi isu disintegrasi bangsa. Sayangnya, media publisistik nasional masih tertinggal dari media-media asing dalam memberitakan situasi riil di Papua.

"Ada pembatasan pemberitaan di dalam negeri," kata Yorris Raweyai di Media Center DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Yorris kemudian mencontohkan, dimana lasca 15 Agustus 2019, "di luar punya pemberitaan yang berbeda dengan di sini," saat kerusuhan di Papua pecah.

"Pasca (kerusuhan, red) Wamena yang terakhir saja, ada pembakaran, disini tidak ada pemberitaan, di luar negeri menjadi berita," kata Yorris.

Akses media, kata Yorris, ditutup. Sementara media asing, melalui satelitnya bisa melakukan apa saja. Semua kontak senjata antara KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) dengan TNI, Yorris mencontohkan, "itu live keluar. Minimal ke Oxford atau ke Canberra,".

Pemerintah Indonesia, kata Yorris, tidak memiliki satu badan yang bisa menjadi balancing pemberitaan internasional itu. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/