Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group
47th Asian Schools Football Championship (ASFC) U-18

Gatot Dewa Broto Bangga ASFC Sukses Digelar

Gatot Dewa Broto Bangga ASFC Sukses Digelar
Minggu, 24 November 2019 08:14 WIB
Penulis: Azhari Nasution
BALIKPAPAN - Kemenpora, melalui Deputi Pembudayaan Olahraga, sukses menggelar ajang 47th Asian Schools Football Championship (ASFC) 2019. Turnamen yang digelar di Stadion Batakan dari tanggal 17 hingga 23 November itu, secara resmi ditutup oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto.

Thailand tampil sebagai juara dalam ajang ini, setelah di final sukses membungkam Malaysia dengan skor 2-1. Sedangkan Indonesia selaku tuan rumah, harus puas berada di posisi ketiga setelah menundukkan Korea Selatan untuk kedua kalinya dalam ajang ini melalui drama adu pinalti dengan skor 5-3 (1-1), Sabtu (23/11/2019).

Pasca upacara penutupan yang dibarengi dengan pemberian trophy juara, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto mengatakan bahwa kesuksesan menggelar ajang ini menjadi sebuah kebanggan yang luar biasa dari sebuah garapan Kemenpora, terlebih para pemain U-18 Indonesia, merupakan para pemain masa depan yang akan mewakili Indonesia di pentas Internasional lainnya.

"Ini sebuah kebanggaan bagi kami di Kemenpora untuk mengadakan event tidak semata-mata di Jawa, tapi juga di luar Jawa. Terbukti, ajang ini berlangsung sukses, bahkan di laga semifinal stadion penuh, layaknya ini seakan-akan lebih dari sebuah bigmatch, untuk liga saja belum tentu sebesar ini, dan ini menjadi lebih dari sebuah bigmatch di liga 1," ucapnya.

"Ingat, adik-adik yang berlaga di ajang ini adalah masa depan persepakbolaan kita. PSSI itu harusnya berterimakasih kepada Kemenpora, kepada PPLP, karena tanpa adanya PPLP, tidak akan muncul seperti Egy, Witan, Supriadi, Athtallah dan lainnya, bahkan beberapa pemain yang memperkuat tim ini pun sudah memperkuat tim di liga 1. Jadi poinnya adalah kami ingin bersinergis dengan baik terhadap PSSI, karena salahsatu key performance indicator (KPI) sukses tidaknya paK Menpora itu ya diantaranya sepakbola ini," tambahnya.

"Banyak hal yang bisa disinergikan antara kami dengan PSSI. Ada anekdot terhadap persepakbolaan kita, kalau sepakbola yang ada U-nya, kita menang, kita bagus, tapi lepas dari itu, kenapa sih kok ceritanya beda?. Hingga kini menjadi tanda tanya besar bagi Presiden. Apa yang terjadi?, kayaknya ada missing link antara pemain timnas sepakbola yang U dan yang non U," paparnya.

Lebih lanjut, Gatot mengatakan jika dirinya jatuh cinta dengan Stadion Batakan. "Saya falling in love terhadap Stadion ini, banyak stadion di Indonesia sudah saya datangi, beberapa stadion di Eropa pun sudah saya datangi, seakan-akan saya datang ke sini serasa datang ke Stadion yang di Eropa, modelnya indah tidak hanya di dalam, tanpa trek atletik seperti kita nonton di Stadion Emirates milik Arsenal, Camp Nou dan Santiago Bernabeu," ungkapnya.

Meski indah dan megahnya Stadion Batakan, ternyata masih menyimpan kekurangan, seperti akses jalan yang menuju dan meninggalkan stadion itu hanya satu. Gatot pun meyakini jika ke depannya pemerintah daerah dan pusat akan memikirkan kekurangan tersebut untuk penyempurnaan stadion yang indah ini.

"Nilai minus ini sebenarnya bisa di balik menjadi nilai positif, karena kita tau jika Ibu Kota Republik tidak lama lagi tidak jauh dari sini, sehingga harapannya saat paket pembangunan dari Ibu Kota juga harus memperhatikan keberadaan stadion-stadion yang ada. Ibaratnya daripada membangun yang baru, kenapa tidak memanfaatkan yang ada saja. Saya yakin kekurangan yang ada ini akan diperhatikan oleh pemerintah pusat, karena terus teran Kalimantan Timur sedang banyak dilirik oleh bapak Joko Widodo," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/