Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
22 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
20 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
20 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
20 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
19 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
20 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jika Ingin Tetap Ada di Pemilu 2024, Pengamat Sarankan PPP Islah

Jika Ingin Tetap Ada di Pemilu 2024, Pengamat Sarankan PPP Islah
Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago. (istimewa)
Sabtu, 14 Desember 2019 13:13 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai konflik internal PPP dan dualisme kepemimpinan yang berkepanjangan membuat raihan elektoral partai tersebut "jeblok", sehingga langkah terbaik adalah melakukan islah.

"Konflik dualisme yang berkepanjangan membuat masa depan PPP menjadi suram, tidak ada cara penyembuhan selain islah dan bersatu," kata Pangi di Jakarta, Sabtu, (14/12/2019).

Dia menilai PPP sudah terlalu lama mempertahankan konflik yang sesungguhnya berdampak pada soliditas internal dan mempengaruhi kerja-kerja politik partai dalam tiap momentum politik.

Menurut pria asli Sumatera Barat ini, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP bisa menjadi momentum bersatunya dua kubu kepemimpinan sehingga keduanya harus menyadari bahwa konflik tidak akan berguna bagi internal partai.

"Faksi itu biasa dan alamiah dalam parpol. Jadi keinginan Ketua Umum DPP PPP Muktamar Jakarta, Humprey Djemat yang ingin PPP kembali bersatu, harusnya bisa diterima kubu satunya lagi," ujarnya.

Pangi menilai masing-masing kubu Suharso dan Humphrey jangan egois karena yang harus diutamakan adalah kemaslahatan dan masa depan partai.

Menurut dia, kedua kubu diuji kenegarawanannya sehingga kalau ingin islah maka harus sungguh-sungguh sehingga jangan timbulkan konflik baru. "Jangan terlalu egois, jauh lebih utama kemaslahatan dan masa depan PPP diprioritaskan ketimbang kepentingan jangka pendek, kekuasaan untuk kepentingan pribadi," ujarnya.

Kedua kubu menurut Pangi harus berfikir jernih, menahan diri dan bagaimana bekerja keras agar kedua kubu bisa segera islah demi menatap masa depan yang lebih baik.

Dia mengatakan, jangan sampai konflik PPP tidak ada ujungnya dan berkepanjangan karena dampaknya tidak main-main yaitu partai tersebut diperkirakan tidak ada dalam peta politik di 2024.

Hal itu menurut dia karena diperkirakan PPP tidak lolos ambang batas parlemen atau "parlementary threshold" dan itu akan terjadi apabila kedua kubu tidak intropeksi dan tidak mengutamakan kepentingan partai. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/