Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
1 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
54 menit yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

26 Desember Gerhana Matahari Cincin Lintasi Indonesia, LAPAN: Lokasi Paling Ideal di Siak, Riau

26 Desember Gerhana Matahari Cincin Lintasi Indonesia, LAPAN: Lokasi Paling Ideal di Siak, Riau
Foto: Ist.
Selasa, 17 Desember 2019 14:59 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Gerhana Matahari Cincin atau GMC akan melintasi wilayah Indonesia pada 26 Desember 2019. Kabupaten Siak, Riau menjadi lokasi yang paling ideal untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.

Gerhana tersebut diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB.

Berkaitan dengan hal tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN tak menyiakan momentum tersebut. LAPAN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak, Riau akan menyelenggarakan Festival Gerhana Matahari Cincin pada 24-26 Desember 2019. Salah satunya, LAPAN akan meneliti dampak Gerhana Matahari Cincin ke Bumi.

Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.

Dikutip dari laman Gerhanaindonesia, Selasa 17 Desember 2019, LAPAN akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan dan penelitian terkait fenomena gerhana tersebut.

Untuk pengamatan, LAPAN akan berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan di bidang keantariksaan dan komunitas astronomi baik dalam dan luar negeri. Pengamatan ini untuk melihat pengaruh fenomena Gerhana Matahari Cincin ke Bumi.

Untuk kegiatan edukasi keantariksaan LAPAN akan menghadirkan mini planetarium, bimtek komunikasi satelit LAPAN A2/ORARI, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang LAPAN, dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi.

LAPAN juga berkolaborasi dengan Ristekdikti untuk menghadirkan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura.

Sekretaris Utama LAPAN, Erna Sri Adiningsih berharap dengan adanya momen ini LAPAN dapat mengedukasi masyarakat tentang fenomena alam tersebut dengan membuat agenda-agenda kegiatan edukasi yang terencana dan matang. Hal ini agar momen gerhana matahari cincin ini menjadi daya tarik dan potensi wisata tidak hanya bagi peneliti, astronom tapi juga bagi wisatawan nasional dan internasional.

“LAPAN berharap kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak tidak hanya sebatas event GMC saja namun juga ke depannya Pemkab dapat memanfaatkan teknologi keantariksaan yang LAPAN miliki guna mendukung sektor pembangunan di daerah Siak”, ujar Erna.

Sebagian besar wilayah Indonesia cuma bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian pada saat gerhana cincin tersebut. Jangan khawatir, bisa terlihat dari seluruh wilayah Indonesia, tergantung lokasi pengamatan.

Misalnya di daerah Sumatera Selatan, penampakan gerhana mencapai 80 persen sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80 persen. Sementara itu wilayah lain di Indonesia dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20 persen di wilayah selatan Papua. Misalnya untuk di Bandung, bulan menutupi 70 persen permukaan matahari. Di Jakarta gerhananya mencapai sekitar 72 persen. semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/