Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
13 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
14 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
3
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
4
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
9 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
10 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
9 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bentuk Panja, Komisi XI DPR Sasar Jiwasraya, Asabri, Taspen dan Bank Muamalat

Bentuk Panja, Komisi XI DPR Sasar Jiwasraya, Asabri, Taspen dan Bank Muamalat
Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto. (Istimewa)
Selasa, 21 Januari 2020 11:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Komisi XI DPR RI akhirnya sepakat untuk membentuk Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Kinerja Industri Jasa Keuangan, dengan prioritas pembahasan atas permasalahan PT Asuransi Jiwasraya, AJB Bumiputra 1912, PT Asabri, PT Taspen dan PT Bank Miamalat Indonesia Tbk.

Hal ini diungkapkan Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto dalam konferensi pers di ruang rapat Komisi XI DPR RI Jakarta, Selasa (21/1/2020).

Ia berharap, dengan terbentuknya Panja yang akan melakukan pendalaman terhadap pengawasan kinerja dibidang industri lkeuangan

Kemudian Komisi XI dapat memetakan masalah dan mencari solusi terbaik bagi penyelesaian masalah yang ada sehingga nasabah tidak dirugikan.

Dito menambahkan kesepakatan pembentukan Panja ini diputuskan dalam rapat internal pada tanggal 20 Januari 2020. Permasalahan yang terjadi dengan industri jasa saat ini kata Dito, dirasa sudah sangat mengkhawatirkan terkait dengan kondisi keuangan atau likuidasi yang dihadapan oleh beberapa perusahaan jasa keuangan yang berakibat gagal bayar terhadap para nasabahnya.

Ditenggarai penyebab utama permasalahan di beberapa perusahaan jasa keuangan tersebut akibat salah kelola dan pengelolaan investasi yang dilakukan secara tidak benar yang berakibat inefisiensi terhadap perusahaan sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/