Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
16 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
10 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Kenaikan Harga Masker hingga Rempah, Ini 7 Dampak Corona yang Terjadi di Indonesia

Kenaikan Harga Masker hingga Rempah, Ini 7 Dampak Corona yang Terjadi di Indonesia
Kamis, 05 Maret 2020 12:18 WIB
JAKARTA - Masuknya virus corona di Indonesia mulai terasa dampaknya di Indonesia. Setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 warga Indonesia yang positif corona, Senin (2/3). 2 WNI asal Depok itu, kini masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Pusat.

Kabar masuknya corona di Indonesia sempat membuat geger warga Indonesia. Beberapa masyarakat berbondong-bondong untuk membeli beberapa keperluan untuk mencegah corona. Sayangnya, ada oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan sendiri.

Dari kelangkaan hingga melonjaknya harga masker di berbagai daerah, hingga penimbunan. Berikut tujuh dampak virus corona yang terjadi di Indonesia dan sempat meresahkan masyarakat.

Jamaah Indonesia Batal Umroh

Saudi Arabia membuat keputusan untuk menutup sementara kunjungan masuk bagi warga negara asing, termasuk calon jamaah umrah asal Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Keputusan ini mengakibatkan jamaah umroh Indonesia gagal berangkat. Total 4.078 jemaah haji yang dinyatakan batal berangkat. Selain itu, terdapat 1.685 jamaah yang masih tertahan di negara transit, dalam proses dipulangkan di tanah air.

"Jamaah Indonesia yang terdampak karena tidak berangkat pada tanggal 27 Februari 2020 sebanyak 2.393 jemaah," kata Menteri Agama Fachrul Razi, Jumat (28/2/2020).

Kunjungan Wisatawan Menurun
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara pada Januari 2020 menurun 7,62 persen dibanding Desember 2019. Dampak corona mulai dirasakan di minggu-minggu terakhir Januari.

"Dampak corona itu mulai kelihatan signifikan di minggu-minggu terakhir (Januari). China, Singapura, Malaysia, itu turun di minggu terakhir akibat pengaruh corona, meski secara total masih ada kenaikan," kata, Yunita Rusanti di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Berdampak Terhadap Perekonomian Indonesia

Presiden Jokowi menyebut wabah virus corona berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Presiden Jokowi menjelaskan permintaan barang terganggu, selain itu investasi pun menjadi terhambat.

"Sekali lagi saya ingatkan karena corona ini, demand rusak, supply rusak, produksi rusak. Demand termasuk di dalamnya tentu saja konsumsi dan investasi," ujar Presiden Jokowi dalam pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara Jakarta, Rabu (4/3).

Impor Berhianat

Permasalahan impor juga akan terganggu terkait adanya corona. Presiden Jokowi mengatakan bahwa selama ini banyak pabrik yang mengimpor bahan baku dari China.

"Hanya barang itu aja. Itu sudah 50 persen impor Indonesia ada disitu. Di sananya terganggu supply-nya. Ya artinya di sini pun kalau kita tidak memberikan kelonggaran juga terganggu. Kalau terganggu artinya nanti harganya pasti naik. Kalau harganya naik pasti nanti larinya inflasi akan naik," kata Presiden Jokowi.

Kenaikan Harga dan Kelangkaan Masker
Penjualan masker semakin langka setelah kasus corona merebak di Indonesia. Harga masker di Indonesia bisa menyentuh 15 kali lipat.

"Dari Rp20.000 per box pas belum ramai Corona, sekarang bisa Rp300.000, itu yang biasa (masker)," tegas Yunus.

Beberapa kasus kelangkaan juga disebabkan oleh pedagang yang menimbun masker. Oknum yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan corona untuk menambah keuntungan pribadi.

Kenaikan Hand Sanitizer

Selain masker, kenaikan harga juga terjadi pada hand sanitizer. Harga jual cairan pembasmi kuman ini melonjak tajam hingga lebih dari 3x lipat. Kenaikan hand sanitizer mulai terjadi sejak Februari 2020 dengan penjualan yang meningkat

"Biasanya di Rp40 ribuan, sekarang bisa sampai Rp150.000. Dari bulan kemarin (Februari)," tutur Rayhan.

"Biasanya sehari 40 botol, sekarang bisa 100 botol lebih," imbuhnya.

Kenaikan Harga Rempah-Rempah

Setelah pemaparan dari Guru Besar Biologi Molekuler Unair Chaerul Anwar Nidom yang menyebutkan empon-empon mampu menangkal virus corona, harga empon-empon menjadi melonjak.

"Di beberapa tempat saya tawarkan apa yang bisa digunakan untuk menangkal virus corona. Kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung curcuma seperti jahe, kunyit dan temulawak," ujar Nidom, Selasa (18/2).

Harga sejumlah rempah, seperti jahe, jahe merah, kunyit, serai, kencur, dan temulawak naik di beberapa daerah. Seperti di Pasar Kemiri Muka Depok, pedagang membanderol temulawak Rp 40.000/kg biasanya seharga Rp 10.000/kg. Selain Jahe, harga temulawak dari Rp 20.000/kg sekarang harganya Rp 40.000/kg.

Sekarang harganya (temulawak) Rp40.000/kg, biasanya saya jual cuma Rp10.000/kg," kata Suyadi salah satu pedagang Pasar Kemiri, Rabu (4/3).

"Jahe harganya sekarang Rp40.000/kg dari Rp20.000/kg," imbuhnya.

Sedangkan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat harga Jahe Rp 80.000/kg sedangkan temulawak Rp 40.000/kg.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mengalami kenaikan harga rempah-rempah. Harga jahe gajah meningkat dari Rp 50.000/kg jadi Rp 60.000/kg. Sedangkan Jahe merah dari Rp 60.000 jadi Rp 65.000/kg. Temulawak Rp 5.000 menjadi Rp 15.000/kg. Selain itu stok rempah saat ini masih banyak yang kosong.

"Harga jahe gajah meningkat dari Rp50 ribu jadi Rp60 ribu per kilogram. Jahe merah dari Rp60 ribu jadi Rp65 ribu per kilogram. Temulawak Rp5 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram," tutur Rika salah satu pedagang di Beringharjo.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/