Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
19 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
19 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
20 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Antisipasi Krisis, Bamsoet: Berikan Perhatian Khusus Pada Sektor Tanaman Pangan

Antisipasi Krisis, Bamsoet: Berikan Perhatian Khusus Pada Sektor Tanaman Pangan
Minggu, 29 Maret 2020 14:06 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong pemerintah agar segera memberi perhatian khusus pada sektor tanaman pangan.

Ditengah proses kerusakan pada sektor ekonomi global saat ini, tantangan utama bagi setiap negara, termasuk Indonesia, adalah kepastian ketersediaan bahan pangan pokok.

"Memang, semua daya dan upaya saat ini harus berfokus pada penyelamatan bagi siapa saja yang positif terinfeksi Covid-19. Namun, perekonomian tidak boleh lumpuh. Artinya, sepanjang periode pandemi global Virus Corona sekarang ini, merawat ekonomi juga menjadi pekerjaan sangat strategis untuk memastikan kehidupan hari esok semua orang," ujar Bamsoet, Minggu (29/3/2020).

Akhir pekan lalu kata Bamsoet, Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengingatkan bahwa Pandemi Virus Corona telah berubah menjadi krisis ekonomi dan keuangan global. Artinya, kata Dia, komunitas global sedang menghadapi potensi krisis mutidimensi.

"Menurut IMF, jika terjadi krisis, negara berkembang paling merasakan dampaknya, sebagai akibat dari kombinasi krisis kesehatan, banyaknya aliran modal asing yang keluar, dan melemahnya harga komoditas," tandasnya.

Bamsoet juga mengingatkan, belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi global virus corona akan berakhir. Satu hal yang pasti, kerusakan di sektor ekonomi begitu nyata dan terus berlangsung di berbagi belahan dunia. Ditengah proses kerusakan pada sektor ekonomi  global itu, tantangan utama bagi setiap negara, termasuk Indonesia, adalah kepastian ketersediaan bahan pangan pokok.

"Siapa pun tidak mengharapkan sektor tanaman pangan mengalami kerusakan seperti halnya kerusakan di sektor bisnis lainnya. Demi kepentingan itu, pemerintah perlu memberi perhatian khusus pada sektor pertanian tanaman pangan. Aktivitas produksi bahan pangan pokok, seperti kegiatan tanam padi, sayur-sayuran hingga produktivitas nelayan, harus tetap terjaga," urainya.

"Fokus negara ke sektor ini perlu agar masyarakat tidak cemas dan tidak panik. Dalam kondisi seperti apa pun, negara memang harus mewujudkan kepastian bahwa bahan pangan pokok tersedia dalam jumlah cukup. Rantai pasokannya pun harus lancar, tidak boleh bermasalah," tambahnya.

Sebagai antisipasi krisis global kata Dia, sangat beralasan jika pemerintah memberi perhatian khusus pada sektor tanaman pangan. "Kalau perlu, pemerintah memberi insentif pada semua sub-sektor ekonomi yang berkait langsung dengan pengadaan bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/