Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  MPR RI

Puncak Pandemi Covid-19 Diprediksi hingga Akhir Ramadan, Ini Respons Ketua MPR

Puncak Pandemi Covid-19 Diprediksi hingga Akhir Ramadan, Ini Respons Ketua MPR
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.
Selasa, 14 April 2020 17:37 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pemerintah memprediksi puncak pandemi Covid-19 di Indonesia berlangsung pada lima hingga enam pekan mendatang atau sekitar pertengahan hingga akhir Ramadan 1441 H.

Sehingga diperkirakan jumlah penderita Covid-19 akan mencapai angka tertinggi sejak kasus konfirmasi positif diumumkan. Merespon hal tersebut, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mendorong pemerintah segera mengantisipasi hal tersebut.

"Caranya dengan terus mengupayakan pengadaan alat rapid test, polymerase chain reaction/PCR dan alat kesehatan pendukung lainnya dalam jumlah besar, sehingga dapat dilakukan pengetesan bagi seluruh masyarakat Indonesia di seluruh pelosok tanah air," ujarnya, Selasa (14/4/2020) di Jakarta.

Ia juga Mendorong pemerintah agar menambah jumlah laboratorium di Indonesia yang memiliki kemampuan melakukan tes PCR serta memasifkan pelaksanaan tes cepat atau rapid test yang dianggap dapat memetakan penyebaran Covid-19 di daerah.

"Kita juga meminta pemerintah melalui Tim Gugus Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid-19 bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas tes PCR, terutama di wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 yang tinggi/zona merah untuk mengantisipasi dan mendeteksi penyebaran Covid-19, sehingga dengan banyaknya warga yang dites dapat diketahui jumlah warga yang terinfeksi virus corona, dan bagi yang terbukti positif dapat segera dilakukan tindakan sesuai protokol kesehatan guna mencegah penularan virus ke orang lain," tegasnya.

Bamsoet juga mendorong pemerintah melakukan segala upaya dan strategi maksimal dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Misalnya, menerapkan kebijakan physical distancing secara ketat, menekan penularan dengan pemeriksaan dan penelusuran kontak, meningkatkan layanan rumah sakit demi menekan jumlah korban jiwa.

Selain itu, sambungnya, pemerintah harus meningkatkan kapasitas laboratorium untuk mendiagnosis Covid-19 dan mengalihfungsikan berbagai fasilitas untuk penanganan corona.

"Saya mendorong pemerintah mencontoh maupun meminta bantuan negara lain yang berpengalaman dan telah berhasil menangani pandemi Covid-19 dengan tetap menyesuaikan situasi dan kondisi masyarakat di Indonesia," ungkap Bamsoet.

Dia menegaskan pemerintah harus menerbitkan kebijakan yang tegas terkait mudik menjelang Lebaran agar penyebaran virus Covid-19 tidak meluas ke daerah-daerah.

Bamsoet mengingatkan apabila tidak adanya ketegasan terkait aturan mudik, kondisi tersebut akan menjadi masalah bagi daerah terutama yang memiliki keterbatasan anggaran dalam menghadapi bencana serta minimnya alat dan tenaga medis.

Dia mendorong pemerintah pusat dan daerah terus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya social distancing dan physical distancing dengan memanfaatkan media yang ada baik itu siber, siaran dan cetak.

“Sehingga masyarakat dapat memahami dan secara serius menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat guna memutus penyebaran virus Covid-19,” ungkap mantan ketua DPR ini.

Dia meminta masyarakat patuh pada kebijakan physical distancing dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut dia, hal tersebut satu-satunya intervensi yang pada saat ini dapat dilakukan untuk memutuskan rantai serta terbukti mampu menurunkan angka penularan secara bermakna.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/