Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
24 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
23 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
3
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
4
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
23 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
5
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
6
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
6 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Lestari Moerdijat Ingatkan Pemerintah Waspadai DBD di Tengah Pandemi Covid-19

Lestari Moerdijat Ingatkan Pemerintah Waspadai DBD di Tengah Pandemi Covid-19
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (Foto: Ist./MPR RI)
Jum'at, 17 April 2020 00:21 WIB
JAKARTA - Pandemi Corona/Covid-19 diharap tak membuat pemerintah luput mewaspadai lonjakan kasus Demam Berdarah. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, menyusul peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kata Lestari, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai Selasa, 14 April 2020, mencapai 41.883 kasus. Angka ini lebih tinggi ketimbang total kasus tahun lalu yang sebanyak 40.425 orang.

"Saya memahami, pemerintah saat ini memang dihadapkan pada persoalan kesehatan yang rumit dan berat terkait dengan wabah Covid-19, namun tren naiknya jumlah kasus DBD juga jangan diabaikan," kata Lestari di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Apalagi melihat jumlah orang meninggal akibat DBD yang juga meningkat jika dibandingkan dengan 2019. Berdasarkan data di Kemenkes, jumlah korban meninggal hingga 14 April 2020 mencapai 266 orang atau hampir mendekati jumlah korban meninggal sepanjang 2019 yang sebanyak 354 orang.

"Ini perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah. Pemerintah perlu kembali mengingatkan masyarakat dan aparat kesehatan di daerah untuk mencegah, mewaspadai, dan menanggulangi DBD ini. Kita tidak ingin rakyat menjadi korban," tukasnya.

Lestarie juga mengingatkan soal keterbatasan daya tampung rumah sakit. Di masa pergantian musim ini, ujarnya, selain wabah Covid-19, potensi peningkatan penyakit lainnya seperti DBD, juga tinggi. Sehingga kondisi rumah sakit saat ini penuh sesak dengan pasien.

Akibatnya bila kondisi pasien dinilai tidak parah sekali, tambah Rerie, dokter enggan merawat inap pasien non-korona di rumah sakit karena khawatir terpapar Covid-19.

"Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 tetap perlu memperhatikan aspek perlindungan bagi pasien yang bukan terpapar Covid-19. Perlu betul-betul dipikirkan jangan sampai rumah sakit, baik yang rujukan ataupun non-rujukan, memiliki peran ganda yang membuat masyarakat enggan berobat," ujarnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Kesehatan, Nasional, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/