Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  MPR RI

MPR Apresiasi Perempuan Pejuang Kesetaraan

MPR Apresiasi Perempuan Pejuang Kesetaraan
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie). (Foto: Ist./MPR RI)
Selasa, 21 April 2020 19:25 WIB
JAKARTA - Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, bertepatan dengan hari lahir Raden Ajeng Kartini. Dalam peringatan Hari Kartini kali ini, tema kesetaraan diusung untuk mengubah ragam persepsi tentang perempuan.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menilai perjuangan Kartini membawa banyak perubahan untuk perempuan Indonesia. Mengutip Kartini, Lestari mengatakan perempuan mesti memiliki ruang untuk pengembangan diri (self development), percaya diri (self confidence), belajar mandiri (self teaching), berkegiatan sendiri (self activity) dan solidaritas perempuan.

"Semangat Kartini masih relevan hingga saat ini untuk perjuangan perempuan. Kartini telah meletakan dasar pemikiran perempuan tersebut atas dasar ketuhanan, kebijaksanaan dan keindahan. Tema lain yang diusung Kartini adalah humanisme dan nasionalisme," kata Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/4/2020).

Untuk itu Lestari mengapresiasi perempuan yang memperjuangkan kesetaraan di berbagai bidang, seperti akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan setinggi mungkin, kesetaraan gender di dunia pekerjaan. Memang saat ini perempuan sudah menempati posisi di pemerintahan, birokrasi, dan politik. Namun, Lestari tetap meminta pemerintah mendorong terciptanya gerakan perempuan mandiri di bidang ekonomi dan membuka ruang untuk representasi perempuan di bidang eksekutif.

Lestari menilai masih sering terjadi diskriminasi terhadap perempuan di bidang sosial dan budaya yang terus melihat perempuan sebagai obyek. Karena itu dia mengajak pemerintah dan masyarakat berkolaborasi mengeliminir diskriminasi terhadap perempuan di bidang sosial dan budaya.

"Masyarakat perlu dibangun kesadaran bahwa perempuan adalah partner hidup, partner kerja bukan obyek yang direduksi pada kebutuhan fisik semata," ujar Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat.

Selain itu, perempuan masih mengalami tindak dan ragam kekerasan. Dalam tindak kekerasan di lingkup rumah tangga atau kasus pelecehan seksual yang diikuti kekerasan fisik, perempuan seringkali menjadi objek bukan subyek. Karena itu Rerie mendorong pemerintah untuk tegas, tanggap dan responsif terhadap ragam kekerasan terhadap perempuan di Tanah Air.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, MPR RI, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/