Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
8 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
13 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Ekonomi

2.500 Karyawan Produsen Sepatu Adidas Di-PHK

2.500 Karyawan Produsen Sepatu Adidas Di-PHK
Ilsutrasi sepatu Adidas. (Gambar: adidas.co.id)
Senin, 04 Mei 2020 01:39 WIB
JAKARTA - Produsen sepatu Adidas, PT Shyang Yao Fung yang berada di Tanggerang, Banten melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pegawainya di tengah pandemi Corona (Covid-19).

"Iya benar (terjadi PHK), itu perusahaannya di daerah Tanggerang. Sebetulnya itu (PHK) memang sudah menjadi rencana dan nanti akan buka di daerah Brebes," kata Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko sebagaimana dilansir Jawapos.com, Senin (4/5/2020).

Eddy menjelaskan, lokasi pabrik di Brebes itu cukup besar. Realokasi pabrik dari lokasi di Tangerang, juga karena high cost (biaya tinggi) yang harus ditanggung perusahaan.

"Dan tidak tahu kan kapan korona ini selesai. Rencana ini sudah matang," kata dia.

Dalam surat edaran yang juga diterima GoNews.co pekan ini, PHK massal tersebut akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama, 13 Mei 2020 dengan jumlah ter-PHK sebanyak 1.800 karyawan dan 20 Mei 2020 dengan jumlah ter-PHK sebanyak 1.700 orang.

Pembayaran gaji akan dihitung pada hari kerja terakhir para karyawan, dan slip gaji diterbitkan bersamaan dengan slip penerimaan pesangon masing-masing karyawan.

"THR akan diberikan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku," tulis surat edaran tersebut, tapi belum jelas apakah mereka yang di-PHK bisa bekerja di pabrik baru nantinya atau tidak.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Banten, DKI Jakarta, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/