Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
18 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
12 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  DPR RI

Cari Minat! Keluarga Harus Optimalkan Kegiatan Belajar di Rumah selama Pandemi

Cari Minat! Keluarga Harus Optimalkan Kegiatan Belajar di Rumah selama Pandemi
Gambar: Ist.
Minggu, 10 Mei 2020 15:55 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudin menegaskan, pentingnya peran seluruh anggota keluarga dalam mengoptimasi kegiatan belajar anak-anak didik di rumah, selama masa pandemi Covid-19.

"Tidak hanya Ibu tapi juga Ayah, Kakak, atau mungkin Kakek dan Nenek," kata Hetifah dalam acara Live Teaching yang bertajuk 'Pendidikan Keluarga di Masa Pandemi' bersama Kampus dan Komunitas Guru, Sabtu (9/5/2020) pagi.

Mantan Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar ini memaparkan, "ada banyak tipe kegiatan yang bisa dilakukan bersama, mulai dari kegiatan sosial, seni, berkebun, atau sesederhana menonton film bersama. Temui potensi minat dan bakat masing-masing anggota keluarga yang mungkin selama ini masih terpendam,".

"Sebagai contoh, kami mencoba memanfaatkan sampah-sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan yang rontok di halaman untuk diolah menjadi pupuk kompos. Jika ini berhasil, ke depannya sangat mungkin untuk terus diterapkan sehingga bisa menghasilkan nilai tambah ekonomis dan lingkungan. Kalau bukan karena WFH, mungkin hal ini tidak akan terpikirkan dan tidak akan sempat," tuturnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, DPR RI, Nasional, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/