Jelang Takbiran, Pasar Ciputat Padat
Pedagang yang berjualan di area luar pasar dan bahu jalan pun, terlihat sibuk di bawah cuaca panas dan berjejalnya orang. Physical distancing, terpatau tak lagi dihiraukan warga.
Sementara itu, malam hari di Jl. Raya Serpong, terlihat sepi. Akses dari arah ujung Bogor menuju Serpong, Tangerang Selatan, tepatnya di Bundaran Tekno, ditutup petugas. Hanya tersisa sedikit celah di barikade itu akses warga dari Serpong melintas ke luar.
"Iya tidak boleh lewat," kata petugas bersegaram TNI lengkap, Jumat (22/5/2020) dini hari.
Tak seberapa jauh dari titik penutupan jalan itu, tampak warga berjaga di gang perumahan. Antusiasme warga mencegah orang lalu lalang begitu kentara. Siapapun yang tak dikenal, langsung diperiksa dan dimintai KTP-nya.
Feti, seorang warga Kavling Serpong, juga begitu serius menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Anaknya yang baru saja tiba dari Jerman (sempat dikarantina di Wisma Atlet), bahkan Ia larang untuk terlalu berdekatan fisik dengannya.
"Nggak ada kangen-kangenan. Nempel, peluk, nggak ada. Cuci semua pakaian di koper, yang bersih juga cuci," kata Feti.
Pemerintah memang concern terhadap pemulihan ekonomi dari dampak Pandemi Covid-19. Alokasi anggaran penanggulangan Covid-19 pun lebih besar untuk sektor ekonomi ketimbang sektor kesehatan.
Mengutip kembali pernyataan, Bung Fred, jurnalis senior dari salah satu media nasional beberapa waktu lalu, "pandemi, secara sosilogis, memang telah merubah kita,".***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Umum, GoNews Group, DKI Jakarta, Banten |