Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
24 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
22 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
20 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
21 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
5
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
20 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
6
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Hasil Penelitian, Virus Corona Berkembang 10 Kali Lipat dalam 3 Hari dan Bisa Menginfeksi Otak

Hasil Penelitian, Virus Corona Berkembang 10 Kali Lipat dalam 3 Hari dan Bisa Menginfeksi Otak
Ilustrasi virus corona menempel pada sel manusia. (int)
Selasa, 16 Juni 2020 20:36 WIB
JAKARTA - Hasil penelitian terbaru mengungkapkan virus corona mampu berkembang 10 kali lipat dalam tiga hari dan bisa menginfeksi otak.

Dikutip dari detikhealth, penelitian yang berada di bawah tinjauan sejawat di jurnal Altex, tetapi belum dipublikasikan itu, melihat efek neurologis potensial dari Covid-19.

Para peneliti menyuntikkan virus ke otak buatan di laboratorium, dikembangkan dari sel induk manusia, demikian laporan Financial Times.

''Sangat penting untuk mengetahui bahwa organ kita yang paling berharga dapat secara langsung dipengaruhi oleh virus Corona,'' kata Thomas Hartung, seorang profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, dikutip dari New York Post.

Hartung dan timnya menemukan, begitu virus corona memasuki neuron di otak buatan, virus corona mereplikasi dirinya sendiri.

Namun, penelitian itu tidak dapat membuktikan apakah virus dapat melewati sawar darah otak yang mampu melindungi organ terhadap banyak virus, bahan kimia, serta sering mencegah infeksi. Meskipun otak buatan di laboratorium memiliki kemiripan dengan yang asli, mereka tidak memiliki penghalang darah otak.

''Apakah virus SARS-CoV-2 melewati penghalang, ini belum ditunjukkan, tetapi diketahui bahwa peradangan hebat, seperti yang diamati pada pasien Covid-19, membuat penghalang itu hancur,'' kata Hartung kepada media.

Lebih banyak penelitian tentang dampak neurologis virus, dapat memiliki implikasi penting untuk merawat pasien corona. Jika virus corona menginfeksi otak, obat-obatan tertentu tidak akan efektif karena beberapa tidak dapat melewati penghalang darah. ***

Editor:hasan b
Sumber:detikhealth
Kategori:Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/