Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
24 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
23 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
3
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
4
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
23 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
5
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
6
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
6 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Dinilai Gagal, PMII Jatim Desak Jokowi Copot Menag Fachrul Razi

Dinilai Gagal, PMII Jatim Desak Jokowi Copot Menag Fachrul Razi
Sabtu, 18 Juli 2020 22:18 WIB
JAKARTA - Suara kritikan terhadap kinerja kabinet Indonesia Maju terus menggelinding usai Presiden Jokowi menunjukkan kemarahannya Kamis (18/6) lalu saat sidang kabinet paripurna.

Saat itu Jokowi mengaku jengkel karena para menterinya tidak memiliki sens of crisis menghadapi pandemik virus corona baru (Covid-19). Suara perombakan kabinet Jokowi itu ditanggapi oleh aktivis mahasiswa Nahdliyin, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Ketua PKC PMII Jawa Timur, Abdul Ghoni menilai Kementerian Agama (Kemenag) RI merupakan lembaga paling tidak serius mulai dari awal kabinet terbentuk. "Berbicara kinerja menteri, apa yang disampaikan presiden soal menteri harus kerja extraordinary adalah Menteri Agama yang hampir tak mencerminkan keseriusan dari awal", kata Abdul Ghoni, Sabtu (18/7).

Aktivis dari pulau Jawa paling timur ini melihat Fachrul Razi sebagai pemimpin di Kemenag, tidak mempunyai capaian program selama pandemik Covid-19. "Persoalan pendidikan di bawah naungan Kemenag, Menag gagal hadir di tengah-tengah kampus ketika pandemi ini," imbuhnya.

"Sering menghilang dan gak mau berdialog, mendengarkan keluh kesah mahasiswa selama ini," terangnya.

Ghoni mewakili kader PMII di Jawa Timur menyatakan tidak puas atas kinerja Menteri Agama. Ia meminta Presiden Jokowi mengambil langkah extraordinary sesuai pidatonya dalam rapat kabinet.

"Saya sih menyarankan kepada presiden untuk reshuffle menteri agama", ujarnya.

Menurut Abdul Ghoni, isu dan kebijakan tentang pendidikan dan radikalisme akan menjadi konsentrasi bangsa ke depan. Tantangan itu harus dilakukan oleh pemimpin yang betul-betul memahami isu dan problematika bangsa. "

Daripada kementerian agama hancur, mending ganti," pungkas Abdul Ghoni.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, GoNews Group, DKI Jakarta, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/